PENGARUH TEMAN SEBAYA

PENGARUH TEMAN SEBAYA

Firman Tuhan: 1 Korintus 15:33

 “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Korintus 15:33

 

Richard Kuklinski awalnya dikenal sebagai pribadi pendiam dan baik, namun berubah menjadi penjahat kejam akibat pengaruh lingkungan dan teman sebaya. Ia tumbuh di New Jersey, Amerika Serikat, pada tahun 1940 an hingga 1950-an, dan mulai bergaul dengan kelompok kriminal sejak remaja akhirnya ia dikenal sebagai pembunuh bayaran yang mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang selama karier kriminalnya. Pengaruh lingkungan mengambil peran penting dalam pembentukan karakter dan prilaku seseorang. Kita hidup dalam komunitas Masyarakat tidak bisa dipisahkan dari interaksi, dari teman- teman, tetangga dan keluarga yang ada di sekitar kita, menjadi cermin atau penentu arah perjalanan hidup kita. Rasul Paulus (1 Korintus 15:33) “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Ayat ini menyiratkan bahwa sebaik dan sekuat apa pun nilai-nilai yang telah kita pegang, jika kita terus-menerus dikelilingi oleh pengaruh yang buruk, lambat laun nilai-nilai itu akan terkikis.

 

Di sisi lain, teman sebaya juga bisa menjadi alat yang Tuhan pakai untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik. Firman Tuhan dalam (Amsal 27:17) berkata, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Ketika kita dikelilingi oleh teman- teman yang mencintai Tuhan, hidup dalam kebenaran, dan memiliki visi yang sejalan, maka pergaulan itu akan membentuk dan menajamkan karakter kita. Sebaliknya dalam kisah Rehabeam, anak Salomo, dalam 1 Raja-raja 12:6–14. Rehabeam mengabaikan nasihat para tua-tua dan lebih memilih mendengar saran teman-teman sebayanya yang tidak bijaksana. Akibatnya, kerajaannya terpecah, dan Israel mengalami masa kelam karena keputusan yang salah. Ini menjadi pelajaran pengaruh teman bisa membawa berkat, atau sebaliknya, kehancuran.

Amsal 13:20 berkata, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” Jelas karakter teman-teman kita akan secara langsung memengaruhi hidup kita. Oleh sebab itu, mari kita membangun komunitas yang sehat teman-teman yang mendorong kita lebih dekat dengan Tuhan, dan hidup dalam kekudusan. Mari kita juga menjadi teman sebaya yang memberikan pengaruh positif kepada orang lain. Pengaruh teman sebaya bisa menjadi alat pembentukan Tuhan jika kita membangun relasi berdasarkan kasih, kebenaran, dan tujuan Tuhan. Mari kita berdoa agar Tuhan menempatkan orang-orang yang benar di sekitar kita, dan sekaligus memampukan kita menjadi pribadi yang memberi pengaruh positif baik bagi sesama.

 

Inspirasi: Teman yang baik membawa pengaruh positif, mendorong kita tumbuh mencintai Tuhan dan FirmanNya.

LPMI

share

Recommended Posts