HIDUP BERTANGGUNG JAWAB SEBAGAI ORANG MERDEKA

HIDUP BERTANGGUNG JAWAB SEBAGAI ORANG MERDEKA

Bacaan: Kisah Para Rasul 6:8-15

 Tuduhan terhadap Stefanus

6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa 1 , mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda u  di antara orang banyak. 6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini–anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene v  dan dari Aleksandria–bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia w  dan dari Asia. x  Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, 6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. y  6:11 Lalu mereka menghasut z  beberapa orang untuk mengatakan: “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah. a ” 6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. b  6:13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu c  yang berkata: “Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini d  dan hukum Taurat, 6:14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini e  dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita. f ” 6:15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama g  itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

 

 Merdeka Belajar adalah satu program andalan Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim, dimana unit pendidikan yaitu sekolah, guru dan siswa diberikan kebebasan dalam seluruh proses kegiatan belajar-mengajar. Dengan program ini, siswa benar-benar dituntut untuk lebih mandiri, kritis, kreatif, dan inovatif. Siswa diberi kebebasan mengakses ilmu pengetahuan dan ketrampilan dari sumber manapun, tidak terbatas hanya dari guru di ruang kelas, tetapi bisa dari internet, perpustakaan, lingkungan sekitar maupun sumber yang lain.

Selama masa pandemi ini, pembelajaran dilakukan secara daring dengan waktu dan interaksi yang terbatas. Hal ini menuntut siswa untuk dapat memperdalam materi pelajaran secara mandiri, baik dengan membaca kembali materi, berlatih soal sendiri di rumah, mencari referensi materi dan soal latihan dari internet, dan sebagainya.

Setiap orang tua berusaha memfasilitasi anak dengan laptop atau HP, serta jaringan wifi atau kuota internet yang memadai. Bagi siswa yang bertanggungjawab secara mandiri, mereka belajar lebih tekun karena mereka mengingat orangtua yang telah berjerih payah memfasilitasi mereka dan tidak ingin mengecewakannya. Tetapi bagi siswa yang tidak bertanggungjawab secara mandiri, merdeka belajar diartikan sebagai cara belajar “semau gue” dan “tanpa kontrol”. Mereka bisa belajar sambil main HP, chatting, nonton tiktok atau main game, sehingga tidak fokus terhadap materi pelajaran. Usai jam pembelajaran daring, mereka bukannya mengulangi pelajaran, berlatih soal atau mengerjakan PR, tetapi malah mabar (main game bareng).

Sebagai murid Tuhan Yesus telah menghayati dirinya sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus melalui karya penebusanNya di kayu salib. Sebagai orang merdeka, Stefanus menghayati penuh tanggung jawabnya sebagai murid Tuhan Yesus yaitu memberitakan Injil dalam situasi sesulit apapun dan dengan resiko apapun, sampai meninggal.

Sebagaimana Stefanus, kita umatNya adalah orang merdeka, karena kita telah ditebus dan diselamatkan dari hukuman dosa dengan darah Tuhan Yesus di kayu salib. Oleh karena itu jika kita menghayati keberadaan kita sebagai orang berdosa yang telah diselamatkan dari maut, serta menghayati derita Tuhan Yesus sepanjang Via Dolorosa hingga di Calvari, tentu kita akan terpanggil untuk hidup sebagai manusia merdeka yang bertanggungjawab dengan selalu taat kepada segala perintahNya, menjauhi segala laranganNya, siap memberi diri bagi Tuhan dengan setia melayani Tuhan sesuai talenta dan berkat masing-masing, juga siap memberi diri bagi sesama dengan memberitakan Injil, menyebarkan cinta kasih dan menbawa damai sejahtera dimana pun kita berada.

Selamat menjalani hidup sebagai orang merdeka yang bertanggungjawab.

Tuhan memberkati.

 

(KW)

Photo: istimewa

Share

Recent Sermons