BELAJAR DAN BERTINDAK SEGERA

BELAJAR DAN BERTINDAK SEGERA

Matius 21 : 28 – 32

Perumpamaan tentang dua orang anak

21:28 “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.   21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai  dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal  dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Suatu saat ketika melihat TikTok, saya kaget melihat banyak sekali postingan TikTok mengenai banyaknya jiwa-jiwa baru yang menerima Tuhan dan bersaksi tentang bagaimana mereka menerima Tuhan Yesus dalam kehidupannya di TikTok.
Hebat! mereka berani bersaksi dan bukan main ternyata banyak respon positif dari teman-teman yang beda agama yang mensupport dia (bukan membully) . Bahkan ada beberapa yang mengatakan mereka juga rindu melakukan hal sama tapi masih banyak kendala. Saya sebagai seorang Kristen dari lahir pun merasa malu, karena sampai saat ini saya hanya bermain aman di zona nyaman.

Kisah Perumpamaan tentang dua orang anak di Matius 21 : 38-32, mengingatkan kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah mengenal Tuhan sedari kita lahir, ternyata membuat kita merasa aman di zona nyaman, sehingga kita lupa untuk terus belajar dan bertindak. Satu hal yang bisa menjadi indikator adalah ketika kita menyembah Tuhan pun kita hanya menyembah untuk formalitas semata bukan penyembahan yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam atau ketika kita malu mengabarkan kabar baik ke saudara/teman kita. Jangan sampai kita hanya berlari ditempat dan hanya menjadi anak Tuhan yang suam-suam kuku, nyaman di zona aman dan pura-pura lupa dengan tugas dan panggilan hidup kita masing-masing.

Saatnya kita bangkit dan bertindak segera!, keluar dari zona aman nyaman. Banyak jiwa-jiwa yang haus akan Tuhan. Wartakan dan nyatakan! , manfaatkan kemajuan jaman sekarang ini. Melek dan masuk dalam teknologi saat ini. Sehingga kita bisa raih banyak jiwa.

Mulai menyembah Tuhan dari lubuk hati kita terdalam ; ucapkan selalu aku cinta Yesus ; katakan “Yesus aku mau belajar dari Engkau Tuhan” – berbicaralah Tuhan padaku aku siap mendengar ; dan katakan apakah tugasku Tuhan hari ini.
Jangan sampai kita menyesal !
“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”(Matius 19:30)

 

IGA

Share

Recent Sermons