TAKJUB DENGAN HIKMAT ALLAH

TAKJUB DENGAN HIKMAT ALLAH

Roma 11:25-32

Konteks

Penyelamatan Israel

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui  rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar  sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. 11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. 11:27 Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka.” 11:28 Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. 11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya . 11:30 Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat   kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, 11:31 demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. 11:32 Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan,   supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

 

Renungan

Kisah menakjubkan Selwa Hussein diawali ketika dia mulai merasa sangat terengah-engah. Dia menyeret dirinya ke mobil dan mengemudi sejauh 200 yard untuk menemui dokter keluarganya di Clayhall, Essex. Dokter mengirimnya ke rumah sakit setempat di mana dokter memberitahu bahwa ia mengalami gagal jantung yang parah. Empat hari kemudian, dia dilarikan dengan ambulans ke Rumah Sakit Harefield yang terkenal di dunia di mana sejumlah ahli jantung berjuang untuk membuatnya tetap hidup. Dia terlalu sakit untuk tetap hidup dengan pompa pendukung yang membantu jantungnya yang gagal. Begitu pula untuk mendapatkan transplantasi jantung. Jadi dengan harapan hidup yang tipis, Al suaminya, setuju Selwa diberi jantung buatan.

Jantung buatan Selwa senilai 86.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 miliar dibuat oleh perusahaan Amerika Serikat. Jantung itu dipasang di tubuh Selwa lewat operasi selama enam jam. Jantung buatan Salwa ditempatkan di dalam tas yang selalu dibawa di punggungnya menggunakan ransel.
Tas itu selalu bersamanya dan berisi perangkat dengan dua baterai seberat 6,8 kg, yang merupakan motor listrik dan pompa.
Baterai mendorong udara ke dalam kantong plastik di dada pasien melalui tabung yang terpasang untuk sirkulasi darah di tubuhnya.

Surat kabar Inggris ‘Daily Mail’ melaporkan bahwa Salwa Hussein, 39 tahun, adalah satu-satunya yang hidup seperti ini di Inggris. Ibu dari dua anak ini menjalani kehidupan normal dan mampu tetap mensyukuri hidup dengan fakta yang ada, sekaligus menyadari hal itu adalah bentuk cara Tuhan memelihara hidupnya

Kapan terakhir kali kita memuji Allah dari hati yang takjub terhadap-Nya? Sesering apa kita memuji Tuhan karena ketakjuban? Pernahkah kita takjub dengan ketidaksempurnaan dan keterbatasan kita namun dibalik itu melihat kebesaran kasih Allah ?

Rasa takjub, menolong kita terhubung dengan Tuhan, menolong kita untuk tidak berhenti pada fakta, tetapi merasakan tangan Tuhan di balik fakta itu. Betapa gersang hidup ini jika rasa takjub tak lagi kita miliki. Kita patut mensyukuri rasa takjub itu, bukan merendahkan, apalagi menyalahkan keadaan.

Kita tidak hanya takjub dengan peristiwa-peristiwa yang besar dan spektakuler saja, cobalah kita renungkan kembali perjalanan kehidupan kita. Berapa banyak Tuhan Yesus telah memelihara, memberkati, dan melindungi kita sepanjang hidup kita ini sehingga melalui mata rohani kita tetap memandang-Nya dengan takjub akan segala kasih dan kemuliaan-Nya.

Paulus mengakui bahwa dirinya adalah manusia yang punya keterbatasan, ia tidak mungkin melawan kehendak Allah, sebab Allah adalah Sang Pencipta yang berkuasa mengatur hidup manusia.

Tabjub atas ‘Keselamatan yang kita terima” terlahir dari hikmat, pengetahuan, keputusan, pikiran, kemurahan Allah yang tak terselami. Ia sungguh Pencipta, Pemelihara, Penyelamat yang ajaib dan patut kita puji.

Karena itu marilah kita taat kepada-Nya dan bertanggung jawab terhadap anugerah dan pemberian-Nya. Akuilah dengan lidah kita bahwa segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia; bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

 

FK

Share

Recent Sermons