Jangan Mengarahkan Orang Pada Jalan Sesat

Jangan Mengarahkan Orang Pada Jalan Sesat

Bacaan: Matius 18: 6-9

Siapa yang menyesatkan orang

18:6 “Tetapi barangsiapa menyesatkan w  salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya 1  lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. x  18:7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya 2 . y  18:8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan z  engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 18:9 Dan jika matamu menyesatkan a  engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka b  dengan bermata dua.

Google map, siapa yang tidak kenal? Aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk sampai ke tempat yang ingin kita tuju di seluruh dunia. Ojek online, taksi online, kurir, sangat dimudahkan dengan adanya aplikasi ini. Mereka tidak kesulitan menemukan alamat tujuan.

Dulu, sebelum ditemukannya aplikasi ini orang perlu bertanya beberapa kali untuk mencari alamat yang ingin kita tuju, karena bisa saja orang yang kita tanyai juga tidak mengetahui arah tujuan alamat yang kita cari.

Dapat dibayangkan jika kita mencari alamat keluarga atau teman tetapi informasi yang kita dapatkan tidak jelas atau tidak benar, maka kita pasti tersesat atau salah alamat. Akibatnya kita tidak sampai ke tujuan dengan kecewa dan marah. Kita akan rugi waktu, uang, dan tenaga.

Ini membuat kita memahami kenapa Tuhan Yesus mengingatkan kita agar tidak menyesatkan siapapun. Barangsiapa menyesatkan ia harus disingkirkan.

Dikatakan dalam ayat 8-9 bahwa jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu daripada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Kita sebagai orang percaya harus berhati-hati dan waspada agar baik perilaku kita dan ucapan kita tidak membuat orang-orang yang tulus hati dan polos dalam mempelajari ” jalan Tuhan” tidak menjadi tersesat. Hendaknya kita serius mempelajari firman, agar hidup kita selalu diisi dengan kebenaran dan orang lain melihat arah kerajaan Allah melalui hidup kita. Gambaran sebagai anak Allah harus bisa dilihat jelas oleh orang-orang di sekitar kita.

Orang yang dapat menjadi teladan atau panutan tentunya adalah orang yang lebih dalam menghayati jalan keselamatan itu. Untuk dapat menghayati jalan keselamatan kita harus terus menerus mempelajari firman Tuhan. Karena iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).

(Kris)

Photo: Istimewa

Share

Recent Sermons