Diam Tidak Selalu Emas

Diam Tidak Selalu Emas

Bacaan Alkitab : Ibrani 3:5, 7-19

Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,  di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.  Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”

Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”, siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?

Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?

Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?

Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.

Nats : Ibrani 3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

 

Istilah Diam itu emas tampaknya tak selalu benar karena pada kenyataannya,  kejahatan seringkali terjadi justru karena banyak orang baik itu diam.

Orang tua terkadang diam saat anaknya bersikap tidak jujur,  karena menganggap kebohonganyang dilakukan hanya hal sepele dan usia anak tergolong masih balita.  Tanpa sadar kebiasaan berbohong sejak dini yang terus dilakukan akan menjadi karakter yang akan membentuk perilaku anak hingga dewasa.  Tak heran kasus korupsi, tipu menipu semakin marak terjadi.

Sebagai pengikut Kristus kita diingatkan untuk saling mengingatkan dan menasehati apabila ada sesama kita jatuh ke dalam perbuatan dosa.  Rasa ‘pekewuh’  harus disingkirkan dulu karena menasehati untuk tujuan mengajak kembali ke jalan yang benar,  itu yang dikehendaki Tuhan.

Tentunya nasihat haruslah dilakukan dengan cara penuh kasih,  tidak mempermalukan dan menjatuhkan harga diri seseorang,  seperti nilai-nilai yang Kristus ajarkan.  Berdoalah sebelum melakukannya agar hikmat Tuhan yang berkarya saat kita menasihati sesama dengan penuh kasih,  jangan pernah mengandalkan kekuatan sendiri.

Maukah kita dipakai  untuk menjadi alatNYA agar banyak jiwa diselamatkan? Pilihan ada ditangan kita.  Tuhan memberkati.

 

(ENW)

Photo: Istimewa

Share

Recent Sermons