Kasih Tuhan Menyembuhkan

Kasih Tuhan Menyembuhkan

Bacaan : Matius 20:29-34

Yesus menyembuhkan dua orang buta

20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, t  kasihanilah kami!” 20:31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” 20:32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” 20:33 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat melihat.” 20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.

Pernahkan kita tiba-tiba berada dalam kegelapan, misal saat mati lampu? Bagi kita yang tinggal di perkotaan, kondisi mati lampu mungkin jarang kita rasakan. Sehingga ketika listrik padam, saat malam hari, situasi yang serba terlihat, tiba-tiba menjadi gelap gulita, senyap, tidak ada yang bisa kita lihat, dan bagi sebagian orang menjadi suatu kepanikan, tidak tahu harus berbuat apa bahkan ada yang merasakan gejala sesak napas ketika dalam kegelapan tersebut.

Bagaimana kalau situasi itu kita alami sepanjang hidup kita? Semua gelap, bahkan ketika matahari bersinar terang, tanpa tahu apa itu warna, tanpa tahu apa yang ada di sekeliling kita, bahkan bentuknya apa, juga tidak tahu. Mungkin gambaran itulah yang dialami oleh orang yang buta, terutama buta sejak lahir. Ketidakmampuan melihat sekitar, berinteraksi dengan sesama, membuat keberadaannya sulit diterima oleh masyarakat pada umumnya, seperti situasi dalam Matius 20 : 20, Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, t  kasihanilah kami!” . Mereka hanya duduk di pinggir jalan, sepertinya mereka menjadi pengemis yang menunggu belas kasihan orang yang lewat. Dan ketika kerumunan orang berbondong-bondong keluar dari Yerikho, mengikuti Tuhan Yesus dan muris-muridnya, pengemis ini mendengar keramaian yang terjadi, dan ikut berteriak “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami !”

Meski mata mereka buta, dua orang ini masih memiliki pendengaran, dan merespon kesempatan yang terdengar untuk mendapat kesembuhan. Bahkan dua orang buta ini menyebut “Anak Daud” ketika kerumunan orang lewat di depan mereka, sebutan yang merujuk kepada “Mesias”. Dengan keras mereka berteriak bahkan makin keras meski ditegor orang banyak untuk diam. Ada suatu pengharapan yang kuat yang mereka perjuangkan untuk mendapat kesembuhan, berteriak makin keras dan makin keras.

Sekali lagi Tuhan Yesus menunjukkan pada murid dan pengikutnya, untuk peduli dan menaruh belas kasihan bahkan kepada mereka yang tersingkirkan, yaitu dua orang pengemis buta tadi. Tuhan Yesus berhenti, dan menanyakan keinginan mereka, yaitu mereka mau agar bisa melihat. Matius 20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.

Kesembuhan datang, oleh karena kekuatan iman dan pengharapan, yang terus di nyatakan tanpa henti, kepada Tuhan sumber kehidupan. Respon yang tepat, ketika kesempatan tiba, dengan gerakan iman yang kuat, akan membuat Tuhan menjawab teriakan iman kita. Tidak setiap hari Tuhan Yesus lewat di depan orang buta tadi, sehingga membuat dua orang buta ini merasa sangat perlu memanfaatkan kesempatan langka ini dengan sekuat suara mereka berteriak. Pengharapan mereka untuk lepas dari gelapnya pandangan mata mereka, seumur hidup mereka menjadi pendorong yang kuat untuk memperoleh kesembuhan, yaitu dapat melihat dunia sekelingnya.

Tuhan Yesus adalah Allah yang penuh kasih, yang tidak akan meninggalkan anak-anak Nya dalam kegelapan, kegelisahan, penderitaan sepanjang hidupnya. Berteriaklah sekali lagi, jangan pernah berhenti, dan miliki iman dan pengharapan karena Tuhan akan menjawab sehingga “aku pasti sembuh”.

 

(ESP)

Photo: Istimewa

Share

Recent Sermons