Taat Pada Ajaran Firman

Taat Pada Ajaran Firman

Bacaan: Kisah Para Rasul 9:32-35

Petrus menyembuhkan Eneas dan membangkitkan Dorkas

 9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus x  yang di Lida. 9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. 9:34 Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; y  bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. 9:35 Semua penduduk Lida dan Saron z  melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. a 

Selama beberapa waktu jemaat diseluruh Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya semakin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 9:31 menunjukkan Gereja saat itu ada dalam keadaan damai. Petrus saat itu tidak diam dan tidak santai, ia menggunaka kesempatan tersebut untuk mengunjungi jemaat, memberikan pembelajaran, pemberitaan injil, menguatkan, menasehati, dan menghibur seluruh jemaat Tuhan.

Memberikan pelayanan untuk menguatkan umat Kristiani yang baru adalah hal yang terpenting. Kita pun sebagai jemaat Gereja juga bisa melakukannya dengan cara mengajak umat Kristiani untuk ikut serta dalam kebaktian di Gereja dan melakukan pemahaman atau pendalaman mengenai Alkitab, mengajari dan juga melakukan saat teduh setiap hari, membaca firman Tuhan dan mengaplikasikan dalam hidup, menyebarkan dan mengajarkan kebaikan firman dalam Alkitab.

Petrus melakukan 2 mujizat selama melakukan perkunjungan di Lida dan Saron, yang membuat seluruh masyarakat berbalik kepada Tuhan. Yesus tetap bisa menyembuhkan orang yang sakit sekalipun ia tidak percaya kepada Tuhan, seperti Eneas yang belum jelas dia umat Kristiani atau bukan dalam ayat 32b dan 33a disebutkan bahwa ia ditemukan berada ditengah-tengah kerumunan orang kudus sedangkan diayat 36 menyebut Tabita sebagai seorang ‘murid’ dalam Kisah Para Rasul 9:33 tidak menyebutkan Eneas dengan sebutan seperti itu setidaknya Eneas bukan orang Kristen sejati.

Walaupun Eneas bukan orang kristen sejati, tetapi ia mengalami mujizat penyembuhan hal seperyi itu sering terjadi dalam Kitab Suci. Orang yang bisa sembuh atau tidak bukan tergantung pada imannya, tetapi tergantung kepada kehendak Tuhan Yesus. Memang ada kasus-kasus dimana Tuhan tidak mau melakukan mujizat karena orangnya tidak percaya (Matius 13:58), melakukan mujizat berdasarkan iman orang nya (Matius 8:13) tetapi tidak selalu demikian, seringkali Tuhan melakukan mujizat penyembuhan sekalipun orangnya tidak percaya.

Hal seperti ini dibicarakan karena pada waktu itu banyak orang-orang penyembuh, namun seringkali gagal menyembuhkan orang sakit dan menyangkutpautkan orang yang sakit tersebut tidak percaya kepada mujizat penyembuhan. Dari semua penjelasan diatas terdapat tuduhan yang tidak berdasar, Tuhan tetap bisa melakukan mujizat penyembuhan kepada orang yang sekalipun tidak beriman.

Eneas lumpuh selama 8 tahun lamanya, ini dituliskan bukan untuk menunjukan penderitaan Eneas, tetapi untuk menunjukkan secara jelas penyakit yang di deritanya sehingga menujukkan dengan jelas kesembuhannya betul-betul merupakan suatu mujizat. Petrus tidak mencuri kemuliaan Allah dengan mengatakan ia mampu menyembuhkan penyakit yang telah di derita Eneas selama 8 tahun, dan tidak mengatakan Yesus menyembuhkan melalui Petrus, melainkan ia hanya ingin memuliakan Tuhan.

Perintah untuk bangun dan membereskan tempat tidur dimaksudkan untuk membuktikan kesembuhan orang itu betul-betul sempurna. Jadi memberikan bukti seseorang sudah betul-betjl sembuh bukanlah sesuatu yang salah, banyak orang yang mengaku telah menerima kesembuhan ilahi tetapi tidak bisa atau tidak mau memberikan bukti kesembuhan dan bahkan menganggap bahwa mencari bukti semacam itu adalah tindakan yang tidak beriman.

Dengan firman ini kita hanya diminta untuk benar-benar taat kepada ajaran yang sudah diberitakan melalui firman Tuhan di Kitab Suci, mengaplikasikan dalam hidup kita, menyebarkan kebaikan, membawa kebenaran, dan tetap setia kepada Tuhan agar kita senantiasa menerima mujizat penyembuhan. Sakit penyakit dapat disembuhkan oleh kehendak Tuhan Yesus Kristus.

 

(TSB)

Photo: Istimewa

Share

Recent Sermons