Pemulihan dari Tuhan

Pemulihan dari Tuhan

Bacaan: Roma 12:17-21, 13:8-10

12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; j  lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! k  12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! l  12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, m  tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, n  firman Tuhan. 12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. o  12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

 Kasih adalah kegenapan hukum Taurat

13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa 1  kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. x  13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini y  dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul z  dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! a  13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia 2 , karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. b 

Tidak ada yang menyangka bahwa dunia akan menghadapi pandemik yang berkepanjangan. Semua orang harus membatasi mobilitas, berdiam diri di rumah, bekerja dari rumah, beribadah di rumah, menghindari kerumunan, memakai masker, dan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Dampak pandemi mempengaruhi hampir semua bidang kehidupan. Ada dampak positif dan ada dampak negatif. Salah satu contoh dampak negatif dalam kehidupan sosial adalah membuat relasi menjadi renggang atau dingin. Tidak terkeculi dalam kehidupan keluarga.

Indikasi tersebut terlihat dari angka perceraian yang cenderung meningkat di masa pandemi. Pemerhati Sosial, M. Agus Syafii, mengatakan bahwa perceraian di masa pandemi Covid-19 terbukti mengalami peningkatan signifikan di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis melalui media online angka perceraian pada Juni hingga Juli 2020, jumlah angka perceraian meningkat sebanyak 57 ribu kasus. Masalah ekonomi umumnya menjadi alasan perceraian, tetapi jika diteliti lebih dalam, sebenarnya banyak factor penyebab perceraian dan keretakan rumah tangga. Misalnya pertengkaran, masalah komunikasi, hadirnya orang ke tiga, dan sebagainya.

Pertanyaan pentingnya adalah: apakah saat ini keluarga anda juga sedang menghadapi keretakan? Bagaimana anda menghadapi permasalahan tersebut? Apa yang harus anda lakukan agar keluarga anda dipulihkan? Melalui surat Roma, ada dua hal penting yang harus menjadi landasan dalam membangun keluarga Kristen. Pertama, hidup saling mengasihi (Rm. 12:9, 10; 13:8-10). Rasul Paulus menekankan bahwa untuk membangun relasi yang baik dan kuat maka harus didasari KASIH. Mengapa? Sebab, Allah telah mengasihi kita, bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan dan pendamaian bagi segala dosa kita. Oleh sebab itu, kasih Allah haruslah menjiwai dalam setiap aspek hidup kita, termasuk dalam rumah tangga. Kedua, kasih pasti memberikan dan melakukan yang terbaik (Rm. 12:9, 17; 13:8-10). Berulang kali Paulus menegaskan bahwa kasih itu tidak melakukan yang jahat terhadap sesama, melainkan melakukan yang baik. Contohnya: tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak mendendam, mengasihi musuh, dan selalu mengupayakan perdamaian. Sama seperti kasih Kristus, yang rela memberikan dan melakukan yang terbaik bagi kita, yaitu memberikan nyawa-Nya (band. Yoh. 15:13).

Jika keluarga anda saat ini sedang mengalami keretakan, dan anda ingin dipulihkan, mari datang pada Tuhan. Hadirkan kasih Allah dalam keluarga anda, dan mari belajar untuk selalu memberikan dan melakukan yang terbaik bagi keluarga, bahkan bagi semua orang. John Stott pernah berkata: “dunia adalah arena di mana kita hidup, kasih mengasihi, bersaksi dan melayani.” Pertanyaannya: anda menjadikan dunia menjadi arena untuk apa? Arena untuk saling membenci, mendengki, memaki, dan mencari keuntungan sendiri? Ataukah arena untuk bersaksi, saling melayani dan mengasihi?

 

(PDA)

Photo: Istimewa

 

Share

Recent Sermons