Mengabaikan Sebuah Kepercayaan

Mengabaikan Sebuah Kepercayaan

Bacaan: 2 SAMUEL 20 : 1 – 15

Pemberontakan Seba

20:1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: “Kita tidak memperoleh bagian b  dari pada Daud. c  Kita tidak memperoleh warisan dari anak d  Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!” 20:2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem. 20:3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik e  yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka. 20:4 Berkatalah raja kepada Amasa: f  “Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!” 20:5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya. 20:6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: g  “Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita.” 20:7 Lalu Yoab, orang Kreti h  dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri. 20:8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, i  maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab j  mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu. 20:9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: “Engkau baik-baik, saudaraku?” Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia. 20:10 Amasa tidak awas terhadap pedang k  yang ada di tangan Yoab l  itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri. 20:11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: “Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!” 20:12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri m  menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton. 20:13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri. 20:14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri n  telah berkumpul dan mengikuti dia. 20:15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; o  mereka menimbun tanah menjadi tembok p  terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya. 

Dalam melaksanakan tugas seringkali seorang pemimpin akan mempercayai beberapa orang saja. Mereka kemudian disebut dengan orang- orang kepercayaan. Tugas yang diemban oleh orang-orang ini sangat penting dan berat. Sehingga dituntut untuk selesai tepat bahkan sebelum target waktunya. Sehingga kepercayaan yang diberikan kepadanya tetap dapat dipertahankan.

Dalam bacaan hari ini kita membaca seorang yang bernama Amasa. Dia adalah keponakan sekaligus panglima tentara Daud juga sepupu dari Yoab (1 Tawarikh 2 : 16 – 17). Pada saat Absalom mengkudeta takhta ayahnya, Daud, ia pun mengangkat Amasa jadi pemimpin tentaranya (2 Sam. 17:25). Namun ketika Absalom tewas dan Daud kembali menjadi raja Israel, Amasa kembali diangkat sebagai panglima (2 Samuel 19:13). Kita melihat bahwa pembelotannya tidak menyebabkan raja Daud hilang kepercayaan kepada Amasa.

Namun tak lama kemudian, Seba, seorang Benyamin, memimpin pemberontakan terhadap Daud. Nampaknya Daud ingin menguji kesetiaan Amasa kepadanya, Dia memerintahkan agar Amasa memimpin orang-orang Yehuda untuk menangkap Seba, dalam waktu tiga hari, lalu menghadap raja. Amasa pergi, namun ia menunda-nunda tugas itu hingga lewat tenggat waktunya. Sang raja pun mengalihkan tugas itu kepada orang lain.

Salah satu pemimpin Daud, Yoab, menganggap penundaan Amasa itu sebagai perilaku tidak menghormati raja, lalu ia membunuhnya serta membereskan masalah Seba. Kisah Amasa ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan sebuah kepercayaan yang diberikan, serta melakukan tugas dengan tidak menunda-nunda waktu. Terus belajar menetapkan prioritas. Agar kita tidak mengalami berbagai akibat buruk yang dapat menimpa karena kehilangan kepercayaan dari orang lain.

Inspirasi : Jangan mengabaikan sebuah kepercayaan yang telah diberikan kepada kita oleh siapapun. Apakah itu oleh atasan di kantor, pasangan kita, orang tua ataupun anak-anak bahkan mitra kita. Karena sebuah kepercayaan itu sulit dicari dan mahal harganya.

(LPMI/Wilfred Soplantila)

share

Recommended Posts