Ketelatenan
Bacaan: 1 Petrus 4:7-11
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. 4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 4:9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin
Beberapa teman saya memelihara burung dengan beragam jenis yang saya tidak mengerti. Bahkan beberapa burung peliharaannya adalah burung-burung yang (menurut saya) kicauannya lebih cenderung berisik. Pada satu momen saya pernah bertanya, kenapa dia mau merawat burung yang kicauannya tidak jelas. Jawabnya adalah karena dia mau melatih burung itu, dia ‘mengasihi’ jenis burung itu. Jenis burung yang menjadi favorit almarhum ayahnya. Katanya memang pada saat itu kicauannya masih jelek tetapi jika dirawat dan dilatih dengan telaten, kicauan burung itu akan menjadi semakin baik setiap harinya. Betapa kasihnya terhadap burung membuat dia seakan ‘menutup mata’ pada kekurangan burung, dan karena kasihnya itu pula ia menjadi memiliki ‘kekuatan’ untuk selalu hadir (melatih, merawat) bagi burungnya. Rasanya kasih yang semacam itu pula yang sedang dibicarakan Petrus pada ayat bacaan kita.
Bacaan hari ini memuat satu ayat yang menarik dan dapat menjadi pembahasan yang panjang, ayat tersebut adalah ayat 8. Dikatakan disana bahwa kasih menutupi banyak sekali dosa. Apa maksud perkataan Petrus ini? Apakah yang dimaksud oleh Petrus adalah cinta buta yang tidak mempedulikan keburukan (kesalahan) orang lain? Rasanya bukan itu maksud Petrus, akan lebih mudah bagi kita untuk memahami maksud Petrus bila kita membaca ayat ini melalui alkitab versi Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK). “… hendaklah kalian sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain, sebab dengan saling mengasihi kalian akan bersedia juga untuk saling mengampuni.”. Berdasarkan versi tersebut, jelas bagi kita bahwa maksud Petrus adalah semakin kita dilingkupi dengan kasih yang sungguh-sungguh semakin mudah pula kita mengampuni. Cinta menumbuhkan rasa sabar (ketelatenan) yang bermuara pada pengampunan. Bukankah kasih Allah kepada kita umatNya adalah kasih yang seperti itu? Kita manusia melakukan banyak kesalahan bahkan dosa akan tetapi Allah dengan ke-telatenan-Nya masih mau mengampuni dan menerima kita manusia, bahkan memberikan pengalaman-pengalaman hidup yang bisa membentuk kita menjadi lebih baik (Allah melatih kita). Sekarang giliran kita, apakah kita cukup telaten dengan sesama kita sehingga kita bisa lebih mudah mengampuni kesalahan (atau menerima kekurangan) sesama?
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
(BCP/Yokhanan Krisda Kurnia)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024