Lebih Berwibawa Lagi
Bacaan: 1 Timotius 4:11-16
4:11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. w 4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah x karena engkau muda. Jadilah teladan 1 y bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu z dan dalam kesucianmu. 4:13 Sementara itu, sampai aku datang a bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, b dalam membangun dan dalam mengajar. 4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat c dan dengan penumpangan tangan d sidang penatua. e 4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan f dirimu dan semua orang yang mendengar engkau 2 .
Apa yang terjadi apabila ada seorang anak kecil mencegat kendaraan? Ia tidak akan digubris. Berbeda dengan seorang polisi cilik, ia akan ditaati. Mengapa? Karena ada otoritas kepolisian negara yang melekat dalam dirinya. Orang tidak akan melihatnya “anak kecilnya”, tetapi melihat atributnya. Ketika ada yang melanggar, ia bukan melanggar sang cilik tetapi melanggar peraturan atau hukum negara.
Timotius memang masih muda. Mungkin usia lima belas atau enam belas ketika ia dipanggil melayani. Namun yang Timotius harus mengerti bahwa di dalam dirinya melekat otoritas Kristus, sehingga orang lain tidak boleh meremehkan dirinya. Seperti kata Stibbs, penafsir 1 Timotius, “Usianya yang relatif muda dan ketidakberaniannya yang adalah biasa, tidak boleh menjadi alasan bagi orang lain memandangnya rendah (band 1Kor 16:10, 11). Bahkan seharusnya ia menampakkan diri di hadapan semua orang sebagai teladan untuk diteladani (Fil 3:17; 2 Tes.3:9), bukan hanya dalam pemgajarannya, tetapi juga dalam kelakuannya dan dalam asas kasih, kesetiaan dan keutuhan, hal mana adalah penerapan dari ajaran itu.” Sanggupkah Timotius? Jelas ia tidak mampu, kecuali otoritas Kristus yang ada di dalam dia. Seperti apa yang Paulus yakini dan alami, bahwa Kristus yang ada di dalam dia yang bekerja, dan bukan dirinya sendiri (cf. Galatia 2:20).
Timotius pasti bergumul dan berperang dengan kedagingannya, tatkala ia harus menjadi teladan bagi orang percaya lainnya. Ia harus menjaga mulutnya, tindakan-tanduknya, ia harus menyatakan kasihnya dalam perbuatan yang dapat dilihat. Bukan itu saja, jangan sampai ia berhenti di tengah jalan karena kehilangan kesetiaan, dan apalagi dalam hal kesucian atau kekudusan. Bukankah orang muda menjadi sasaran Iblis dan dunia agar mereka jatuh? Untuk lebih berwibawa secara rohani memang memerlukan proses yang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Sekali lagi, itu terjadi hanya karena kuasa Roh Kudus yang bekerja dengan leluasa, di dalam dan melalui orang percaya. Bagaimana dengan kita hari ini?
Inspirasi: Kata orang: “Satu tindakan lebih berharga daripada seribu ucapan.” Camkanlah: Dunia ingin melihat apa yang dilakukan orang percaya, dan bukan sekedar mendengar apa yang mereka ucapkan.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024