Kesetiaan Di dalam Penyembahan
Bacaan: Kejadian 12 : 4–9
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN 1 kepadanya, dan Lotpun l ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur m tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. n 12:5 Abram membawa Sarai, o isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat p mereka dan orang-orang q yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, r lalu sampai di situ. 12:6 Abram berjalan melalui negeri s itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, t yakni pohon tarbantin di More. u Waktu itu orang Kanaan v diam di negeri itu. 12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram 2 w dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri x y ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN z yang telah menampakkan diri kepadanya. 12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. a Ia memasang kemahnya b dengan Betel di sebelah barat dan Ai c di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. d 12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb. e
Tuhan tidak menyebutkan Abram harus kemana ketika ia diperintahkan untuk pergi dari Haran. Tetapi kejadian 12:5 menyatakan bahwa mereka menuju ke Kanaan dan sampai di suatu tempat yang bernama Sikhem di Utara Yerusalem. Di Sikhem ini lah untuk pertama kalinya Tuhan menyatakan bahwa Ia akan memberikan negeri Kanaan kepada keturunan Abram. Kurang lebih 500 tahun kemudian janji ini digenapi ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan yang dipimpin oleh Yosua. Setelah mendapat janji Tuhan, Abram untuk pertama kalinya mendirikan mezbah (- ִַמ ְׁזב ַח baca Mizbeach) yang berarti tempat korban persembahan.
Di perjanjian lama, mezbah pertama kali dibangun oleh Nuh untuk mempersembahkan korban bakaran. Mezbah kedua dibangun oleh Abram di Sekhem dan tercatat bahwa selama Abraham hidup ia mendirikan beberapa mezbah (Kej 12:7; Kej 12:8, Kej 13:18 dan Kej 22:9). Melalui mezbah ini kita memahami bahwa Abraham percaya dan mengakui pribadi yang menampakkan diri kepadanya adalah Allah yang layak dipercaya, dipuji, disembah dan dimuliakansehingga ia secara otomatis meninggalkan, menyingkirkan ilah-ilah, tuhan-tuhan lain yang ia sembah sebelumnya. Dimanapun ia berada, ketika mengalami sesuatu dari Tuhan, ia mendirikan mezbah, beribadah kepada Allah dan memuji Tuhan dengan setia. Dengan ibadah dan penyembahannya yang baru ini, ia beserta keluarganya semakin diberkati dimanapun berada, semakin disertai dengan hebat kemanapun pergi, dan tentu saja janji-janji yang Allah telah berikan digenapi dalam hidupnya.
Sama seperti Abraham, kitapun yang hidup di zaman Perjanjian Baru diselamatkan bukan karena inisiative sendiri untuk memilih Allah yang benar di dalam Yesus Kristus, melainkan atas kedaulatan Allah untuk memilih dan menyelamatkan kita (Yohanes 15:16). Sudah selayaknya namaNya dipermuliakan dimanapun berada. Menghadirkan Allah melalui pujian dan penyembahan di dalam keluarga akan membawa perlindungan yang kuat dari berbagai gangguan kuasa-kuasa yang tidak terlihat dan akan membawa berkat yang besar bagi kesejahteraan kita.
Aplikasi: Bagaimanakah sikap Anda ketika diselamatkan oleh Allah? Apakah berhala-berhala telah disingkirkan dan digantikan penyembahan kepada Yesus Kristus Allah yang hidup? Penyembahan kepada Allah seharusnya tidak hanya dilakukan ketika ibadah minggu di gereja atau di dalam ibadah- ibadah rutin, melainkan dimanapun berada hendaklah mezbah didirikan dengan doa dan penyembahan pribadi kepada Tuhan Yesus Kristus.
(LPMI/Zandy Keliduan)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024