Aku Percaya

Aku Percaya

Bacaan: Yohanes 2:1-11

Perkawinan di Kana

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, v  dan ibu w  Yesus ada di situ; 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur 1 , ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur 2 .” 2:4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, x  ibu? y  Saat-Ku z  belum tiba.” 2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, a  buatlah itu!” 2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan b  menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur c  itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, 2:10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik 3  dahulu dan sesudah orang puas minum 4 , barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya d  dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, e  dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. f 

Menurut sejarahnya buah anggur sudah dibudidayakan sejak 4000 tahun sebelum masehi di daerah Timur Tengah. Berarti sejak 4000 tahun sebelum masehi, kebun anggur sudah pernah ada. Setelah itu pada tahun 2500 sebelum masehi mulai ada pengolahan anggur yang dijadikan minuman di Mesir. Di Indonesia sendiri banyak jenis anggur yang dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Perkebunan anggur besar ada di di Palu, Jogya, Bantul dan Banyumas (google).

Berbicara tentang anggur yang diolah menjadi minuman, semakin tahun usianya tua, semakin anggur itu mahal sebab proses fermentasi membuat rasa anggur itu semakin enak. Tetapi ada anggur yang dibuat dengan cepat tapi enak yaitu anggur yang dibuat oleh Yesus dalam sebuah pernikahan di Kana (Yohanes 2:1-11). Kisahnya di awali dengan berita dari juru minum pesta, bahwa anggur hampir habis, sementara pesta masih panjang. Ibu Yesus merasa kasihan jika tuan rumah malu karena tidak sanggup menyediakan anggur untuk pesta pernikahan itu. Lalu ibu Yesus memberi tahu Yesus, “mereka kehabisan anggur.” Itu saja yang dikatakan, Yesus tahu apa maksudnya, yaitu agar Dia berbuat sesuatu, “Do something”. Pada akhirnya keluarga mempelai itu tidak dipermalukan karena Yesus mengubah air menjadi anggur dan anggur itu rasanya lebih enak dari sebelumnya. Anggur yang dibuat secara kilat tapi rasanya enak. Proses alami tidak akan mungkin itu terjadi. Hal penting yang perlu kita perhatikan adalah ayat 11, yaitu nats bacaan kita. Mujizat dibuat Y esus untuk menyatakan kemuliaanNya dan akibatnya murid-murid-Nya percaya.

Mujizat-mujizat Yesus itu ajaib dan sulit dicerna oleh akal pikiran, karena tidak selaras dengan hukum alam. Anggur dibuat dengan singkat rasanya enak. Yesus berjalan di atas air, angin badai dihardik diam dan lain- lainnya. Mujizat itu menimbulkan 2 macam tanggapan manusia. Pertama, seperti murid-murid, menjadi percaya. Kedua, tidak percaya dan mengangkap semua itu cerita dongeng. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara percaya?

Inspirasi: Berbahagialah mereka yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang berkuasa.

(LPMI/Tegoeh H. Santoso)

share

Recommended Posts