Menjadi Besar dan Terkemuka

Menjadi Besar dan Terkemuka

Bacaan: Matius 20:20-28

Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes Bukan memerintah melainkan melayani

20:20 Maka datanglah ibu anak-anak j  Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud k  di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 20:21 Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, l  yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” 20:22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, m  yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.” 20:23 Yesus berkata kepada mereka: “Cawan-Ku n  memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” 20:24 Mendengar itu marahlah o  kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 20:26 Tidaklah demikian di antara kamu 1 . Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, p  20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 20:28 sama seperti Anak Manusia q  datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani r  dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan s  bagi banyak orang 2 .”

Soeharto adalah presiden Indonesia ke-2 yang memerintah paling lama (1967-1998). Di dunia Internasional, terutama di dunia barat, ia sering dirujuk dengan sebutan populer “The smilling General” (Sang Jenderal yang Tersenyum) karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai pemimpin yang otoriter. Ia disebut juga sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Tanggal 21 Mei 1998 masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan Gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.(Wikipedia).

Banyak pemimpin dunia berusaha mencapai dan mempertahankan kekuasaannya dengan cara kekerasan dan mengorbankan nyawa orang-orang yang dipimpinnya. Namun, nats pembacaan Alkitab kita hari ini mengungkapkan rahasia menjadi seorang pemimpin besar dan terkemuka dengan cara menjadi pelayan dan hamba bagi orang-orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai pelayan dan hamba adalah sebuah pengajaran revolusioner yang diajarkan dan dipraktekkan oleh Yesus Kristus selama pelayanan-Nya di dunia ini. Yesus Kristus adalah pemimpin sejati yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan praktek kepemimpinan yang dijalankan oleh kebanyakan pemerintah bangsa- bangsa di dunia ini. Dunia pada masa Yesus hidup dikuasai oleh kekaisaran Romawi dan mayoritas para kaisar menjalankan kekuasannya dengan tangan besi (otoriter). Fakta Sejarah membuktikan kebenaran pengajaran Yesus ini. Kebesaran dan keagungan seorang pemimpin terletak pada kerelaan hatinya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang melayani dan menjadi hamba akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang agung yang diteladani oleh dunia ini. Sebaliknya pemimpin yang berlaku sebagai penguasa yang menindas orang-orang yang dipimpinnya akan dilupakan. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu”.

Inspirasi: ingin menjadi besar dan terkemuka? praktekkan sikap sebagai pelayan dan hamba bagi orang lain tiap-tiap hari.

(LPMI/Edo Sambode)

share

Recommended Posts