Jangan Simpan Dosa
Bacaan : Mazmur 32:3-5
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku, ” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku (Ay.5)
Kita sering mendengar orang berkata, “janji-janji manismu ternyata bohong semua.” Tawaran untuk berbuat dosa selalu diawali dengan tawaran yang menyenangkan, menggiurkan dan janji-janji manis. Tetapi coba lihat ending-nya selalu berakhir dengan kesengsaraan dan penderitaan yang dalam.
Belajar dari Daud ketika ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba diawali dengan pemandangan yang menyenangkan dan mengiurkan hawa nafsu. Dan ketika ia tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah dosa, ia berusaha untuk mempertahkan/menyembunyikan dosa itu. Bukannya kebahagiaan yang dia dapati tetapi justru ia rasakan tangan Tuhan menekan dia dengan berat siang dan malam. Kekuatannya hilang, ia tak berdaya oleh karena sikap hatinya itu. Sampai nabi Natan datang menegurnya, baru ia sadar dan mangaku dosanya. Bukankah hal yang sama ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Diawali dengan tawaran dan bujukan yang mengiurkan dari Iblis kepada Hawa bahwa ia akan menjadi seperti Allah tahu tentang yang baik dan yang jahat ketika ia makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang dilarang Allah untuk mereka makan. Tetapi dalam kenyataanya tawaran itu ternyata bohong (baca Yohanes 8:44). Dan sebagai akibatnya Adam dan Hawa jatuh dalam penderitaan dan kesengsaraan yang dalam oleh karena ketidak taatan mereka kepada perintah Tuhan (baca Kejadian 3). Tawaran dan bujukan yang sama terjadi dari generasi ke generasi sampai pada generasi kita sekarang. Hampir setiap hari kita mendengar berita kejahatan oleh karena korupsi, pembunuhan, percabulan, perkosaan dan tindak kejahatan lainnya. Semuanya ini diawali dengan tawaran yang mengiurkan baik harta, tahta maupun seksualita dan selalu berakhir dengan kesengsaraan, kekecewaan, frustasi, dll. Dan ini adalah strategi Iblis untuk menghancurkan dan membinasakan manusia, sebagaimana firman Tuhan dalam Yohanes 10:10a, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan…”
Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita mempertahankan atau menyembunyikan dosa dalam hidup kita? Bagaimana rasanya ketika kita mempertahankan dosa? Apakah kita merasakan sama seperti yang Daud rasakan? Kesengsaraan dan penderiataan yang dalam karena dosa! Jalan keluar satu-satunya dari situasi ini adalah datang dengan penuh kerendahan hati dihadapan Tuhan. Daud sadar dan mengakuinya (Mazmur 32:5). Kita tidak mempunyai kekuatan untuk melawan dosa dengan kekuatan kita sendiri. Hanya Yesus yang dapat mengalahkan dosa. Dialah yang akan memberikan kekuatan dan kemenangan melawan dosa. Berharap dan bergantung kepada Tuhan akan menolong kita terluput dari dosa. Daud menulis hal ini dalam Maxmur 32:6-7, “Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.”
(LPMI/Jerry Tamburian)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024