Untuk Apa?

Untuk Apa?

Bacaan : 1 Tawarikh 22:6-9

“…tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya…” (ayat 8-9).

Tuhan tidak mengijinkan Daud mendirikan rumah bagi nama-Nya sesuai dengan kerinduannya karena ia seorang yang telah menumpahkan sangat banyak darah dan telah melakukan peperangan yang besar. Tuhan menjanjikan bahwa seorang keturunan Daud yang akan melakukannya. Seorang yang tidak menumpahkan darah dan tidak melakukan peperangan yang besar sebagaimana halnya Daud. Maka Tuhan-pun mengaruniakan keamanan kepada Salomo dari segala musuh di sekelilingnya sehingga Salomo memenuhi kriteria yang Tuhan tetapkan untuk mendirikan rumah bagi nama- Nya. Di ayat 9 jelas dikatakan bahwa Salomo sebenarnya mempunyai musuh di sekelilingnya akan tetapi Tuhan mengaruniakan keamanan atas Salomo.

Tuhan mempunyai tujuan dalam mengaruniakan keamanan bagi Salomo yaitu agar ia terhindar dari menumpahkan darah yang tidak akan terhindarkan dalam suatu peperangan sehingga Salomo bisa memenuhi kriteria membangun rumah bagi nama-Nya. Namun kemudian Salomo melakukan hal-hal lain yang melukai hati Tuhan. Keamanan dan kenyamanan yang ia dapatkan membawanya pada pencarian akan kepuasan dengan hal-hal lainnya, salah satunya dengan memiliki banyak istri dan gundik. Situasi ini kemudian membawanya pada penyembahan berhala tepat seperti yang dilakukan para istrinya.

Inspirasi: Tuhan mempunyai tujuan untuk setiap hal. Termasuk saat Tuhan mengaruniakan kepandaian, pendidikan, ketrampilan, kenyamanan, kekayaan dan hal lainnya. Saat memiliki semua itu dan hal baik lainnya, bisa saja bahwa Tuhan sedang memperlengkapi untuk suatu tujuan khusus dalam memuliakan nama-Nya. Diperlukan kewaspadaan dan hati yang selalu terbuka untuk bertanya kepada Tuhan tentang hal-hal spesipik yang Tuhan kehendaki dengan semua pemberian yang baik itu bagi kemuliaan-Nya. Jika tidak maka semua itu sangat mungkin akan membawa kepada pencarian pemuasan diri dengan melakukan hal-hal yang justru melukai hati Tuhan.

(LPMI/Lamroida Silalahi)

share

Recommended Posts