Jahat Karena Tidak Berapresiasi

Jahat Karena Tidak Berapresiasi

Bacaan: Amsal 15: 26-29

Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci. (Amsal 15: 26)

Beberapa tahun lalu pelayanan customer di dunia perbankan umumnya mengalami perubahan. Sejak customer masuk, Satpam langsung senyum, sapa, dan salam. Staf CS bahkan selain senyum juga berdiri menyalami sebelum melayani. Pada awalnya hal ini terasa janggal dan sebagian orang melihat hanya lip service. Namun dengan berjalannya waktu hal itu telah membudaya dan sekarang jika customer tidak mendapatkan respon tersebut, maka akan terasa janggal.

Ribuan tahun lalu penulis Amsal telah menyuarakan kebenaran Allah tentang sikap saling menghargai bahkan bagaimana penghargaan itu harus menjadi inisiatif pribadi/ sikap proaktif. Bahkan dalam Perjanjian Baru proaktivitas ini makin ditekankan. Sikap/ perkataan ramah bahkan ditempatkan berkebalikan dengan rancangan orang jahat. Kebenaran praktis ini di jaman jemaat mula-mula kembali ditegaskan oleh rasul Paulus, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang tehadap yang lain, penuh kasih mesra…” (Ef.

4: 32).Apresiasi itu sederhana dan tidak membutuhkan banyak energi jika kita telah membiasa-kannya. Karena itu dimana-mana banyak ditempel tulisan Senyum-Sapa-Salam, karena memang sesuatu yang dilakukan konsisten 21 hari potensial menjadi naluriah. Demikian pula di dunia maya (medsos), disanapun berlaku prinsip memberi dan menerima. Jika kita tidak pernah memberikan like, comment dll maka akan sulit pula kita mendapatkan teman, like, followers, subscriber, dll. Memang ada yang egois pokoknya hanya upload (FB, IG, Tiktok, Youtube, dll). Namun ada juga yang sungguh-sungguh dipikirkan konsepnya, bentuk presentasi, nilai-nilai yang ditawarkan atau dibangun bersama, dampak yang diharapkan, dll. Mari kita membangun budaya apresiasi dan respon positif agar nilai-nilai iman Kristen mudah diterima dan Nama Allah dipermuliakan baik di dunia kerja, rumahtangga, kemasyarakatan, maupun kenegaraan.

Inspirasi: Respon adalah bagian dari tindakan yang mencerminkan kedewasaan bersikap. Jangan menghemat apresiasi agar tidak jatuh dalam kesombongan dan kejahatan.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo )

share

Recommended Posts