Kok Wajahmu Jelek?

Kok Wajahmu Jelek?

Bacaan : Kejadian 4

Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.Kej 4:6-7

Istilah mukamu muram adalah ekspresi dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada tampilan wajah seseorang yang terlihat gelap, suram, atau

tidak senang, yang pastinya terlihat jelek. Ketika seseorang memiliki muka muram, ini berarti bahwa ekspresi wajahnya menunjukkan keadaan hati yang

sedih, marah, kesal, atau tidak bahagia. Wajah yang muram seringkali ditandai oleh cemberut, kerutan dahi, mata yang gelap, atau bibir yang tegang, karena itu dalam kondisi seperti ini wajah seseorang akan kelihatan

jelek.Pembacaan kita hari ini mengingatkan kita pada kisah tentang Kain dan Habel, yang terdapat dalam Kitab Kejadian 4:6. Ketika Allah menerima persembahan Habel dengan tulus hati, tetapi menolak persembahan Kain yang lebih buruk, Kain menjadi marah dan iri. Allah kemudian bertanya kepadanya, “Mengapa engkau muram dan mengapa mukamu cemberut? Ketika seseorang merasa iri, marah, atau penuh kebencian, wajah mereka seringkali mencerminkan perasaan negatif. Wajah yang penuh cemberut dan muram adalah tanda dari ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan yang muncul dalam diri seseorang.

Renungan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati dan pikiran kita agar selalu positif. Sebab, ketika kita hidup dengan sukacita, kasih, dan kebaikan, wajah kita akan bersinar dengan cahaya yang positif. Wajah yang penuh senyum dan kebahagiaan akan menarik orang lain dan menciptakan hubungan yang lebih baik dalam kehidupan kita. Hal lain yang dapat dipetik dari ayat ini adalah bahwa Allah peduli dengan niat dan tindakan kita. Dia mengingatkan bahwa kebahagiaan datang dari perbuatan baik dan hati yang tulus. Namun, ayat ini juga memperingatkan tentang bahaya dosa yang selalu mengintai.

Kita semua menginginkan wajah yang cantik dan tampan, pilihannya ada pada kita masing-masing, jikalau kita menginginkan wajah yang cantik, biasakanlah melakukan hal-hal yang baik, menolong sesama, terlibat dalam aksi-aksi sosial. Sebaliknya buanglah dengki, marah, geram, gunda gulana, baperan karena hanya akan membuat wajamu jelek.

Inspirasi: Kebahagiaan sejati tidak datang dari membandingkan diri kita dengan orang lain atau mencari persetujuan dari dunia luar. Sebaliknya, itu datang dari menerima diri sendiri dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Ketika kita belajar untuk bersyukur, wajah kita akan bersinar dengan damai dan cantik.

(LPMI/Yunus Siang)

share

Recommended Posts