Terus Melibatkan Tuhan
Bacaan: Yakobus 4:13-15
“4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Ada sebuah film Thailand berjudul Bad Genius. Secara singkat, film ini menceritakan tentang seseorang yang sangat pintar lalu menggunakan kepintarannya untuk menjadi penjoki ujian. Awalnya dia melakukan itu sendirian namun kemudian ada beberapa teman yang ikut membantunya. Seperti biasa, dia menyusun rencana agar kecurangan yang hendak dilakukan tidak terdeteksi oleh pengawas. Semua direncanakan secara mendetail, sangat hati-hati dan matang. Namun pada akhirnya meskipun sudah diupayakan sedemikian rupa, ia dan teman-temannya tetap tertangkap oleh pengawas ujian. Dari sedikit kisah di film ini, kita bisa melihat bagaimana manusia bisa menggunakan kepintarannya untuk menyusun sesuatu dengan sangat rinci (entah untuk hal baik ataupuan hal buruk). Namun sepintar-pintarnya seseorang menyusun rencana, pada akhirnya masih ada potensi rencana tersebut gagal. Mengapa bisa demikian? Memang ada banyak faktor, namun berdasarkan bacaan hari ini, bisa jadi salah satu faktornya adalah karena manusia terlalu pede (sombong) sehingga tidak melibatkan Tuhan dalam rencana-rencananya.
Yakobus nampaknya melihat ada kecenderungan manusia terlalu memegahkan diri sehingga lupa bahwa segala hal harus terjadi seijin Tuhan. Hal itu dapat kita lihat di ayat 15, Yakobus memberikan nasihat bahwa semestinya seseorang memulai perencanaan dengan kalimat “Jika Tuhan menghendakinya…”. Apakah berarti juga dalam berbuat sesuatu yang jahat kita perlu tetap melibatkan Tuhan? Misalnya dengan mengatakan “Dalam Nama Yesus, aku sukses mencuri”. Tentu saja tidak demikian. Melibatkan Tuhan dalam perencanaan berarti memulai penyusunan rencana untuk sebuah kegiatan yang positif. Ketika seseorang sudah memutuskan untuk melakukan hal buruk (seperti yang ada di film Bad Genius) maka dapat dikatakan orang tersebut sedari awal sudah tidak melibatkan Tuhan dalam perencanaannya. Melalui ayat bacaan hari ini, kita kembali diingatkan untuk terus melibatkan Tuhan dalam segala rencana kita. Tuhan memberkati.
(Vikaris /Yokhanan Krisda Karunia)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024