Bersiaplah Sekarang
Bacaann : Yosua 1:1-18
“Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai
Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan
kepada mereka, kepada orang Israel itu.” (Yosua 1:2)
“Siap! Siap! Siap!” adalah kata yang diulang-ulang seorang prajurit, saat
ditanya komandannya tentang kesiapan untuk melakukan tugas apa saja. Tidak
ada kata lain, kecuali “siap!” Leo Tolstoy pernah berkata, “No matter what the
work you are doing, but always ready to drop it. And plan it, so as to be leave
it.” Maksudnya bahwa tak ada alasan tidak siap, jika harus melakukan sesuatu
yang lebih penting. John Maxwell: “Good leaders do whatever it takes to get the
job done.”
Apakah ada sedikit ganjalan dalam hati Yosua untuk benar-benar siap
tatkala disuruh bersiap menggantikan Musa? Apakah dia terkejut, ragu dengan
kepercayaan (penugasan) itu? Alkitab tidak menulis, apakah ia sempat menolak,
mempertanyakan atau berkata “pikir-pikir dulu” atau berdoa dulu, dan
sebagainya. Yang tampak dalam teks ini, ia mendengarkan saja dengan seksama
perkataan Tuhan. Yang ada dalam hatinya satu kata saja “siap!” Memang ia
sudah dipersiapkan Tuhan. Ia sudah melihat bagaimana Musa memimpin bangsa
itu. Ia sudah belajar soal leadership, bukan di kelas manajemen, tetapi di kelas
terbuka, padang gurun. Namun tentu saja Tuhan yang sangat mengenal
pribadinya, tetap harus mempersiapkan mentalnya. Maka di awal
penugasannya,Tuhan berkali-kali mengingatkannya tidak perlu tawar hati
(discouraged) (Yos. 1:5-9).
Memang secara kasad mata, siapa yang berani memikul tanggung jawab
berat seperti itu? Bisa saja Yosua berpikir, “Musa saja yang hebat dan kuat luar
biasa itu sangat kewalahan, apalagi aku..” Pikiran ini mungkin saja ada di
benaknya secara manusia. Tetapi yang jelas Yosua tak mungkin meragukan Tuhan
yang memanggilnya. Jika Dia memanggil, Dia akan melengkapi dan memberi
kemampuan (1 Petrus 4:10). Seperti juga janji Tuhan Yesus pada para murid-Nya
bahwa Ia memberi mereka kuasa Roh Kudus, dalam mengemban amanat-Nya (Kis.
1:8)
Seperti apa kadar kesiapan kita sebagai seorang murid Kristus masa kini?
Sebagai seorang Kristen sejati, kita sadar bahwa kehadiran kita di dunia ini
haruslah menjadi berkat. Maka kita mengerti bahwa, kita bukan hanya
diselamatkan dan selesai, tetapi ada tanggung jawab untuk meneruskan
pekerjaan pelayanan di mana pun kita berada (Ef. 2:10; Filipi 1:20-21). Fungsi
dan peranan apapun yang dipercayakan kepada kita, semuanya itu harus mission
oriented (terarah pada misi Allah sendiri). Ingat, kita adalah pemimpin bagi
mereka yang berada dipersimpangan jalan, bukan nanti, tapi hari-hari ini.
Inspirasi: Di dalam suatu kesiapan, tidak ada kata “nanti” tetapi kapan
saja, hari ini pun jika Ia memanggil, kita siap melakukannya. Hari ini adalah hari
ini, bukan besok.
(Boy Borang/LPMI)
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024