WAKTU TERBAIK MENYEMBAH TUHAN
Mazmur 145:1-7
Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. (Mzm. 145:1-2)
Saya ingat waktu masih anak-anak setiap hari minggu setiap warung pasti tutup, tidak berjualan. Alasannya karena bagi mereka hari minggu adalah hari untuk menyembah Tuhan sedangkan hari Senin sampai Sabtu adalah hari untuk bekerja. Walaupun dalam perjalanan waktu mulai banyak orang yang tetap berjualan di hari Minggu. Pertanyaannya adalah apakah hari Minggu adalah waktu yang terbaik untuk menyembah Tuhan?
Daud adalah teladan yang baik dalam memuji dan menyembah Tuhan. Dalam ayat 1, Daud mengajak kita untuk menyembah Tuhan seterusnya dan selamanya, karena Dia adalah Allah dan Raja. Dan pada ayat 2, Daud mengajak kita melakukan itu setiap hari. Jadi setiap detik, menit, jam dan hari-hari adalah waktu terbaik untuk menyembah Tuhan. Alasan Daud mengajak kita menyembah Tuhan adalah, Pertama, Tuhan itu besar dan patut menerima pujian dari kita. Tidak ada yang dapat memahami kebesaran-Nya (ay 3). Kedua, Karya Tuhan yang Ajaib. Orang dari generasi ke generasi akan memegahkan Tuhan oleh karena perbuatan-perbuatan yang ajaib yang Ia lakukan dan yang layak diceritakan ke setiap generasi (ay 4). Ketiga, sama seperti Daud, mari kita merenungkan kemuliaan-Nya, kemegahan-Nya, keagungan-Nya dan mujizat-mujizat-Nya (ay 5). Kelima, ketaatan kita sebagai saksi-Nya, dengan menceritakan kepada orang lain keajaiban-keajaiban yang Tuhan lakukan serta kebaikan dan keadilan-Nya (ay 6-7) Bagian firman Tuhan ini menolong kita memahami dengan jelas bahwa penyembahan itu adalah perjalanan hidup kita. Penyembahan bukan sebatas kita berdoa atau beribadah di gereja. Setiap detik, menit, jam dan hari-hari yang kita lalui adalah penyembahan kepada Tuhan. Mulai kita bagun pada pagi hari, kita bersaat teduh, kemudian melakukan aktifitas kita dari pagi sampai kita tidur kembali pada malam hari adalah penyembahan kita pada Tuhan. Objek penyembahan kita adalah kepada Tuhan. Dia adalah Allah dan Raja. Dia yang sudah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib dalam hidup kita dan dalam karya-Nya di setiap generasi. Penyembahan kita kepada Tuhan, memberikan dampak positif terhadap relasi kita kepada sesama (Baca Mat, 22: 37-40). Karena itu dalam ayat 6 dari Mazmur 145, pemazmur, mengajak dan mendorong kita untuk menjadi saksi-Nya, menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib itu kepada orang lain. Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga Ia telah memerintahkan kita sebagai murid-murid-Nya untuk pergi jadikan semua bangsa murid (Mat. 28:18-20). Dan ia berjanji akan memberikan kepada kita kuasa Roh Kudus untuk
menjadi saksi yang efektif (Kisah 1:8). Tetapi Ia ingin kita memulainya di lingkup pengaruh kita. Tempat dimana kita menyediakan banyak waktu kita untuk bersaksi. Apakah di keluarga, tetangga, kantor, kampus dst. Tuhan berjanji akan menyertai kita dalam pelayanan (Mat. 28:20).
Inspirasi: Penyembahan adalah perjalanan hidup kita. Aktivitas apapun yang kita lakukan adalah penyembahan. Karena itu muliakan Tuhan melalui hidup dan kesaksian kita setiap hari.
(LPMI/Jerry Tamburian)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024