Batman dan Joker.
Kejadian 50:20-21
50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. 50:21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Dua tokoh yang menjadi judul hari ini adalah dua tokoh yang memiliki sikap yang sangat berbeda. Batman bergerak sebagai sosok pahlawan yang menegakkan keadilan sedangkan Joker bergerak sebagai sosok yang jahat. Meskipun mereka bergerak di arah yang berbeda, keduanya punya awal gerak yang sama yaitu luka. Batman menjadi pahlawan karena ia terluka batinnya setelah kedua orang tuanya dibunuh. Kemudian ia bertekad menjadi pahlawan agar tidak ada lagi orang yang mengalami luka yang sama. Sedangkan Joker, jika kita melihat pada film Joker (2019), ia seorang yang tertindas di lingkungan sosialnya. Bahkan dalam beberapa waktu setelah film tersebut rilis, muncul kalimat ‘orang jahat adalah orang baik yang terluka’. Disini kita bisa melihat bahwa cara kita memandang luka (atau situasi tidak menyenangkan) bisa berdampak pada apa yang kita lakukan. Luka bisa membawa seorang Bruce Wayne (batman) menjadi pahlawan, luka juga bisa membawa Arthur Fleck (joker) menjadi penjahat. Dalam alkitab, terdapat satu tokoh yang memperlihatkan bahwa memandang masalah dengan cara pandang positif mampu membuatnya survive bahkan menjadi berkat bagi orang lain. Tokoh tersebut adalah Yusuf.
Dalam kejadian 50: 20-21, dikatakan bahwa Yusuf berkenan mengampuni saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat pada Yusuf. Tentu kita bisa memahami bahwa apa yang dilakukan saudara-saudara Yusuf pastilah membuat Yusuf terluka batinnya. Sebab Yusuf ditipu, bukan oleh orang asing melainkan oleh orang terdekatnya. Sebuah luka besar yang harus diterima oleh Yusuf. Namun, meskipun ia terluka dengan amat sangat, ternyata ia memandang luka tersebut sebagai bagian dari rancangan Allah. Yusuf memandang luka yang dia alami sebagai bagian dari cara Allah memelihara Yusuf dan menjadikan Yusuf saluran berkat untuk orang lain. Hal itu bisa kita lihat ketika membaca ayat bacaan hari ini, Yusuf berkenan mengampuni saudara-saudaranya bahkan menjamin hidup mereka. Yusuf punya alasan yang kuat untuk membalas dendam pada saudara-saudaranya. Tetapi pilihan yang dia ambil adalah mengampuni, seandainya Yusuf fokus menyusun rencana untuk balas dendam, bisa jadi kita tidak akan mengenal tokoh Yusuf seperti sekarang ini. Seorang tokoh yang penuh pengampunan. Satu hal yang perlu kita refleksikan adalah pilihan Yusuf untuk mengampuni itu muncul karena ia memandang luka di masa lalu secara positif (sebagai bagian dari rencana Allah). Mungkin saat ini, ada dari pembaca yang sedang mengalami situasi buruk (bahkan traumatis). Jika demikian yang terjadi, bacaan hari ini mengingatkan untuk tetap dapat memandang luka (situasi buruk) dengan kacamata positif (bagian dari rencana Allah). Kiranya kita bisa menjadi batman dalam hidup kita masing-masing, Tuhan memberkati.
Pdt, Yokhanan K
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024