Menggali Spirit Melkisedek

Menggali Spirit Melkisedek

Renungan, 24 Oktober  2024

Bacaan:Ibrani 7:1-10

Melkisedek adalah  raja Salem, imam Allah Yang Maha Tinggi, ia pergi menyongsong dan memberkati Abraham, ketika Abraham kembali dari peperangan mengalahkan raja-raja. – Ibrani 7:1

 

Kecelakaan yang dialami anak kami, membuatnya harus menjalani bedrest selama beberapa waktu. Kejadian tersebut menjadi titik balik yang membuat kami semua merenungkan pentingnya dukungan dan kasih dalam keluarga. Pada saat itu, anak kami  merasa sangat tertekan dan frustasi. Dia tidak hanya harus berurusan dengan rasa sakit fisik, tetapi juga dengan tekanan psikologis akibat ketidakmampuannya mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk.

Dalam situasi sulit ini, peran istri saya sangat krusial. Dia bukan hanya menjadi seorang ibu yang merawat anaknya yang sakit, tetapi juga berfungsi sebagai penyemangat dan pendengar yang baik. Setiap kali anak kami  mengeluhkan rasa frustasinya, ibunya dengan sabar mendengarkan dan memberikan dorongan semangat. Dia mengingatkannya bahwa kondisi ini hanya sementara dan bahwa segala usaha dan dedikasi yang telah dia tunjukkan dalam belajar tidak akan sia-sia.

Ibrani 7:1-10, kita belajar tentang Melkisedek, seorang raja dan imam yang datang untuk memberkati Abraham. Dia adalah contoh nyata dari pelayanan dan perhatian yang tulus. Dalam konteks keluarga, kita juga dipanggil untuk menjadi ‘Melkisedek’ bagi satu sama lain. Melayani bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada anggota keluarga kita. Dalam perjalanan hidup, sering kali kita akan menghadapi berbagai tantangan, dan di situlah peran keluarga sangat penting.

Dengan melayani dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan pengertian. Melalui tindakan ini, kita tidak hanya membangun ikatan keluarga yang lebih kuat, tetapi juga mencerminkan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kebersamaan, kita dapat saling mendorong untuk tetap kuat dan tidak menyerah, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi.

Refleksi:

Bagaimana kita dapat menjadi saluran  berkat bagi keluarga kita, seperti Melkisedek bagi Abraham? Apakah kita sudah cukup peka terhadap kebutuhan dan keluhan anggota keluarga kita? Mari kita berkomitmen untuk saling melayani.

share

Recommended Posts