HIBURAN & HATIKU

HIBURAN & HATIKU

Bacaan : Ayub 6:1-10

“Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus.” Ayub 6:10

 

Versi NASB: “But it is still my consolation, and I rejoice in unsparing pain, that I have not denied the words of the Holy One.” Ayub luar biasa, bukan? Dalam posisi yang demikian berat, ia tidak menyangkali Tuhan, bahkan ia merasakan penghiburan sorgawi, yang membuatnya penuh kegirangan. Sekali lagi, ini tidak mungkin (impossible) bagi dunia sinis dan skeptis dengan kebenaran firman Allah. Yang membuat Ayub benar-benar diuji, adalah komentar dari istrinya, yang seharusnya mendorong malah merongrong itu (Ayub 1:21). Jelas memang bahwa kualitas dan kapasitas rohani mereka jauh berbeda. Kalau saja istrinya mendorong, memberi semangat, itu akan membuat Ayub lebih terhibur lagi. 

 

Konsep hiburan (entertainment) dunia yang berorientasi pada hal-hal sementara, sangat kontras dengan konsep penghiburan sorgawi (heavenly comfort), yang berasal dari Allah, sumber penghiburan itu sendiri. Hiburan duniawi bersifat outer (dari luar), yang temporal, sedangkan penghiburan sorgawi itu bersifat inner (penghiburan dari dalam hati), yang eternal (kekal). Beragam cara atau yang dianggap memberi hiburan, mungkin itu seni, tempat yang menarik (tour site), dan sebagainya. Orang dapat melanglang buana sepuas hatinya, namun itu tak bertahan. Ada seorang ibu tua bercerita, ia telah keliling dunia dibawa oleh anak-anaknya untuk menikmati banyak keindahan. Tetapi suatu saat ia mengatakan kepada anak-nya, “Sudah cukup, saya sudah lelah (capai), sudah malas ke mana-mana lagi.”  Tentu tidak ada larangan bagi orang Kristen untuk menikmati perjalanan tour dan sebagainya. Tetapi yang menjadi pertanyaan, adakah Kristus Tuhan telah menjadi sumber penghiburan sejati dalam hatinya? Bagi setiap orang Kristen sejati, sumber penghiburan yang kekal adalah Tuhan Yesus Kristus itu sendiri (2 Kor. 1:3-4). Sehingga ke manapun ia pergi, seharusnya ia memberitakan Sumber Penghiburan sejati itu. Bahkan yang unik adalah, bahwa di dalam penderitaan dan kesukaran (troubles) pun, penghiburan sejati itu semakin dirasakan setiap orang percaya.  “The source of all comfort in the midst of troubles is God Himself. To whom Paul gave three titles: the Father of our Lord Jesus Christ, the Father of compassion, and the God of all comfort.” (Lowery). Benarkah Kristus dan segala kemuliaan-Nya telah menjadi sumber penghiburan kita?

 

Inspirasi: Orang percaya sejati, yang telah memiliki penghiburan sorgawi, senantiasa menikmati kesukaan di dalam kesukaran, bukan kesenangan dalam kekosongan.

 

LPMI/Boy Borang

share

Recommended Posts