IMAN ANTI GOYAH

IMAN ANTI GOYAH
Firman Tuhan: Mazmur 62:112
Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.”
(Mazmur 62:2)

Dalam kehidupan, kita sering menghadapi badai masalah yang mengguncang iman. Tekanan
ekonomi, konflik keluarga, dan tantangan pekerjaan dapat membuat kita merasa goyah.
Namun, Mazmur 62 menunjukkan bahwa kepercayaan penuh kepada Allah adalah kunci
untuk memiliki iman yang teguh dan tidak tergoyahkan.

Mazmur 62 ditulis oleh Daud dalam situasi tekanan besar. Banyak penafsir percaya bahwa
mazmur ini berhubungan dengan pemberontakan Absalom (2 Samuel 1518) atau
persekongkolan musuh yang ingin menjatuhkannya. Di tengah situasi ini, Daud tidak
mencari kekuatan pada manusia atau sumber lain, melainkan hanya kepada Allah. Dalam
ayat 2, Daud menyatakan, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada Nyalah
keselamatanku.” Kata “hanya” dalam bahasa Ibrani (ak) menegaskan eksklusivitas
kepercayaan Daud kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber keamanan sejati
bukanlah kekuatan militer, harta, atau kedudukan, melainkan hubungan yang intim dengan
Allah.

Daud menggambarkan Allah sebagai batu karang, keselamatan, dan kota benteng. Ini
adalah metafora perlindungan yang tidak dapat digoyahkan oleh serangan musuh. Bagi
Daud, Tuhan bukan sekadar tempat berlindung, tetapi juga sumber keselamatannya yang
mutlak. Daud memperingatkan agar manusia tidak mengandalkan kekayaan, penindasan,
atau kekuasaan. Dunia menawarkan ilusi keamanan, tetapi hanya Allah yang benar benar
dapat memberikan keteguhan sejati. Daud mengakhiri mazmurnya dengan keyakinan bahwa
Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Ini menunjukkan keadilan
Tuhan yang menjadi dasar keyakinan umatNya.

Iman sejati tidak akan goyah jika berakar pada Allah. Seperti Daud yang memilih untuk
tetap percaya di tengah tekanan hidup, kita juga dipanggil untuk bersandar sepenuhnya
kepada Tuhan. Ketika iman kita berpegang teguh padaNya, kita akan menemukan
ketenangan yang tidak dapat diguncangkan oleh keadaan apa pun.

Inspirasi: Keamanan sejati bukanlah kekuatan militer, harta, atau kedudukan, melainkan
hubungan yang intim dengan Allah
 
LPMI/Yunus Siang
share

Recommended Posts