HOBBY & HATIKU

Firman Tuhan: Mazmur 119:137-144
“Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintahMu menjadi kesukaanku.” (Mazmur 119:143)
Versi NASB: “Trouble and anguish have come unto me; yet Thy commandments are my delight.” Mengacu pada kata-kata pemazmur, bahwa kesukaannya adalah firman Tuhan maka muncullah pertanyaan, apakah membaca Alkitab dapat dianggap sebagai hobi? Dalam KBBI, hobi (hobby) didefinisikan sebagai kegemaran, kesenangan istimewa ada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Mungkin kalau diterapkan ke dalam hal rohani membaca Alkitab sebagai kesukaan bisa saja, tetapi bagaimana kalau ada yang mengatakan membaca Alkitab bukan hobinya? Padahal bagi setiap orang percaya, membaca firman itu adalah suatu keharusan, bukan sekedar suatu kesukaan.
Yang menjadi fokus kita di sini adalah hobi dalam arti umum. Apakah hobi itu dilakukan bagi kemuliaan Tuhan?
Kita tahu Daud memang seorang yang cinta firman Tuhan, tetapi dia juga adalah seorang pemain kecapi (musikus), juga penggembala domba, pahlawan, pandai bicara, dan lain-lain (1 Samuel 16:18). Maka bisa dikatakan bahwa ia memiliki hobi atas area-area tersebut. Begitu pula setiap orang percaya masa kini, termasuk hamba Tuhan, masing-masing memiliki kegemaran berbeda-beda. Ada yang suka dengan olah raga atau permainan tertentu, sebagian lagi suka seni, traveling, memasak, dan sebagian lagi suka memancing dan masih banyak lagi. Hobi sebagai anugerah Tuhan apakah disikapi dan dimanfaatkan dengan benar? Pada suatu hari Minggu pagi, seorang bapak yang hobi memancing, sudah merencanakan untuk ke gereja beribadah bersama istrinya. Namun tiba-tiba batal karena diajak temannya pergi memancing di luar kota. Bapak itu berpikir soal ke gereja nanti saja waktu yang lain. Akhirnya hobby itu telah menyedot waktu dan kebutuhan rohaninya. Ada lagi cerita tentang seorang pendeta (gembala jemaat) di sebuah gereja, yang hobinya berkebun. Dia banyak waktu ke kebun daripada melayani, mengunjungi jemaatnya. Padahal banyak jemaat kurang mengerti firman Tuhan, memerlukan bimbingan dan dukungan doa, tapi tidak dilayaninya.
Hobi adalah netral, tergantung hati orang itu sendiri. Jikalau hobi yang seharusnya sekunder, telah menjadi primer, maka pasti sudah mengorbankan hal-hal prioritas; waktu belajar firman, waktu beribadah, waktu bersama keluarga, pelayanan, dan lain-lain. Sampai muncul pertanyaan, “Is your hobby as a gift or as a god?” Padahal Alkitab sudah mengajarkan, apapun yang diucapkan dan diperbuat, harus dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah (Kol. 3:17). Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan, keluarga dan pelayanannya, selalu berdoa memohon hikmat dan arahan dari Roh Kudus, sehingga ia dapat memuliakan Tuhan dalam segala sesuatu termasuk hobbynya. Seperti apa sikap hati kita terhadap hobi kita?
Inspirasi: Hobi yang diberkati adalah hobby yang memancarkan kemuliaan Tuhan, bukan kesenangan diri sendiri.
LPMI/Penulis : Boy Borang
Recommended Posts

Kejutan Kecil Yang Bermakna
Maret 10, 2025

HARAPAN & HATIKU
Maret 08, 2025

MENTAL YANG SEHAT
Maret 06, 2025