Kejutan Kecil

Kejutan Kecil

Bacaan : I Yohanes 2:1-2

Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun, jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. (1 Yohanes 2:1 TB 2)

 

Rasul Yohanes berbicara kepada jemaat dengan penuh kasih, menyebut mereka sebagai “anak-anakku”. Ini menunjukkan bahwa pesan yang ia sampaikan bukanlah sekadar peringatan keras, melainkan nasihat seorang bapak rohani kepada anak-anak yang dikasihinya. Yohanes ingin agar setiap orang percaya hidup dalam kebenaran dan menjauhi dosa. Namun, ia juga memahami bahwa sebagai manusia, kita bisa saja jatuh dalam kesalahan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa jika kita berdosa, kita memiliki seorang pengantara di hadapan Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Kata “pengantara” di sini merujuk kepada peran Yesus sebagai pembela kita, yang selalu siap membela dan memulihkan kita dengan kasih dan anugerah-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan tidak hanya hadir dalam pengampunan yang besar, tetapi juga dalam kepedulian dan perhatian-Nya yang terus-menerus dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jika kita merenungkan bagaimana Yesus menunjukkan kasih-Nya, kita akan melihat bahwa Dia tidak hanya menyatakan kasih dalam pengorbanan besar di kayu salib, tetapi juga dalam tindakan-tindakan kecil yang penuh makna. Dia menyentuh orang sakit, menghibur mereka yang putus asa, membasuh kaki murid-murid-Nya, dan melayani dengan kerendahan hati. Dari sini kita belajar bahwa kasih sejati bukan hanya soal tindakan besar, tetapi juga bagaimana kita menunjukkan kepedulian melalui hal-hal sederhana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita lupa bahwa perhatian kecil kepada orang-orang terdekat kita bisa membawa kebahagiaan yang besar.

Sebagai bentuk refleksi, kita bisa mulai dengan memberikan kejutan kecil bagi keluarga atau orang-orang di sekitar kita. Misalnya, kita bisa bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk pasangan atau anak-anak kita. Bisa juga dengan menuliskan pesan penyemangat dan menyelipkannya di dalam tas mereka. Mungkin kita bisa meluangkan sedikit waktu untuk mendengarkan keluh kesah seorang teman tanpa menghakimi atau sekadar memberikan senyuman yang tulus kepada orang yang kita temui. Hal-hal sederhana ini mungkin tampak remeh, tetapi bisa memiliki dampak yang besar bagi mereka yang menerimanya. Tuhan tidak hanya bekerja melalui hal-hal spektakuler, tetapi juga melalui kebaikan kecil yang kita lakukan setiap hari.

Yesus adalah pendamaian bagi dosa kita. Kasih-Nya tidak terbatas dan selalu tersedia bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Jika Tuhan telah begitu mengasihi kita, maka kita pun dipanggil untuk membagikan kasih itu kepada sesama. Melalui hal-hal kecil yang kita lakukan dengan tulus, kita tidak hanya membawa sukacita bagi orang lain, tetapi juga menjadi cerminan kasih Kristus di dunia ini. Masa Pra-Paskah adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk belajar mengasihi dalam tindakan nyata. Jangan menunggu kesempatan besar untuk menunjukkan kasih, karena sering kali, kejutan kecil pun sudah cukup untuk menghangatkan hati seseorang.

 

Kasih tidak selalu diukur dari besarnya pemberian, tetapi dari ketulusan di baliknya. Terkadang, kejutan kecil bisa menjadi ungkapan kasih yang paling berarti.

 

TIM WEB/FK

 
 
share

Recommended Posts