Buang Yang Palsu

Bacaan : Yohanes 2:18-28
Adapun kamu, apa yang telah kamu dengar sejak semula, harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar sejak semula itu tetap tinggal di dalam kamu, kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. — 1 Yohanes 2:24 TB2
Di masa ketika segalanya begitu cepat berubah dan segala informasi tersebar luas dalam hitungan detik, tidak sedikit orang mulai goyah dalam iman. Muncul berbagai tokoh yang viral, beberapa bahkan pernah dikenal sebagai orang Kristen, namun kini menyatakan diri keluar dari iman dan mulai mempengaruhi banyak orang untuk meragukan Kristus. Mereka bukan hanya meninggalkan jalan kebenaran, tetapi juga membawa suara yang bertentangan dengan Injil — suara yang mencoba menggantikan kebenaran dengan logika, menggantikan kasih dengan penolakan, dan menggantikan Yesus dengan konsep yang menyesatkan. Inilah yang oleh Rasul Yohanes disebut sebagai “antikristus”: orang-orang yang menyangkal Yesus adalah Mesias dan justru menjadi alat penyesatan bagi banyak orang.
Rasul Yohanes menulis suratnya bukan hanya untuk memberi peringatan, tetapi juga untuk meneguhkan iman umat percaya. Ia mengingatkan bahwa siapa yang sungguh-sungguh tinggal dalam Kristus tidak akan mudah terombang-ambing. Mengapa? Karena Roh Kudus telah tinggal di dalam kita — memberi pengurapan yang memampukan kita membedakan kebenaran dari yang palsu. Namun ada satu hal yang sangat penting dan menjadi pusat dari pesan Yohanes: agar kita tetap tinggal dalam apa yang telah kita dengar sejak semula, yaitu Injil tentang Yesus Kristus yang adalah Anak Allah, satu-satunya Juruselamat dunia.
Namun dalam kehidupan nyata, sering kali kita masih menyimpan banyak “barang usang” di dalam ruang hati kita. Sama seperti rumah yang lama tidak dibersihkan akan dipenuhi debu dan barang tak berguna, hati kita pun bisa dipenuhi hal-hal yang menghalangi kebenaran untuk tinggal dengan leluasa. Ada pemikiran-pemikiran lama yang kita pelihara karena kebiasaan. Ada pengaruh ajaran yang kita simpan karena kelihatan menarik secara logika. Ada kebiasaan yang tidak lagi sehat secara rohani, tapi kita biarkan karena merasa nyaman. Bahkan, ada luka dan dosa yang kita tahu harusnya dibereskan — tapi kita simpan, entah karena malu, takut, atau sekadar menunda.
Hari ini, firman Tuhan mengundang kita untuk membersihkan ruang hati kita. Kita diminta untuk membuang hal-hal yang tidak lagi layak dipertahankan. Sama seperti saat kita membereskan lemari atau gudang dan menemukan barang yang sudah berkarat, rusak, atau tak bisa dipakai — kita tahu bahwa mempertahankannya hanya membuat ruang jadi penuh dan sesak. Maka kita singkirkan. Begitu pun dalam kehidupan rohani. Kita perlu menyingkirkan semua yang tidak berasal dari Kristus: ajaran palsu, kebiasaan yang menjauhkan, pemikiran yang meragukan, dan semua yang menghalangi kasih Allah bekerja penuh.
Membersihkan hati bukan soal sekejap atau emosi sesaat. Itu adalah pilihan sadar untuk kembali kepada kebenaran yang mula-mula, dan membuka ruang agar Kristus kembali menjadi pusat. Saat kita tinggal dalam Firman, saat kita memberi tempat bagi Roh Kudus mengajar dan membentuk, maka kita akan dimampukan untuk berdiri teguh — bahkan ketika dunia di sekitar kita semakin menggoda untuk menjauh dari iman.
Di tengah banyaknya suara yang memikat tapi menyesatkan, tetaplah tinggal dalam Kristus. Mari bersihkan hati kita dari yang palsu. Dan biarlah hidup kita menjadi tempat yang layak bagi Firman kebenaran untuk tinggal dan bertumbuh.
Seperti membuang barang tak digunakan lagi dari rumah, buanglah ajaran palsu dari hidup kita. Supaya Kristus punya ruang untuk tinggal sepenuhnya.
TIM WEB
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PERGUMULANKU
Oktober 03, 2025