THE WATCHER

THE WATCHER

Firman Tuhan: Mazmur 145:1-21
“Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.” (Mazmur 145:20)

 

Charles Spurgeon berkata: “Let each Christian present his own praise unto the Lord, and call it by his own name. What a wealth of varied praise will thus be presented through Christ Jesus.” Memang betapa indahnya segala pujian disampaikan bagi Dia, Penjaga hidup di dalam Kristus yang tak pernah terlelap (Mazmur 121). Kasih dan keadilan Allah berjalan seiring di dalam menyatakan kehendak dan rencana-Nya. Tuhan itu adil dalam segala jalanNya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya (145:17). Ia yang adalah Kasih, merindukan umat-Nya juga hidup dalam kasih, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia (Matius 22:37-39). Di dalam Mazmur 145 ini Daud memuji Tuhan untuk segala perbuatan-Nya yang perkasa dari masa ke masa. Ia memuji Tuhan untuk kerajaan-Nya yang
kekal (ayat 13). Ialah pelindung umat-Nya di mana pun dan sampai selama-lamanya. Bahkan Ia selalu dekat kepada setiap orang yang berseru dan mencari Dia dalam kesetiaan (ay. 18). Ia yang dari sorga yang mulia pun rela datang ke dalam dunia penuh kehinaan, dan Ia mau hidup di antara manusia berdosa (Yohanes 1:14). Membuat Paulus sungguh menaikkan
pujian bagi Allah (Efesus 1:3). Ia telah rela mati di atas kayu salib demi mendekatkan kembali manusia yang telah jauh dari pada-Nya karena dosa (Efesus 2:12-13). Dialah Penjaga dan Penyelamat hidup yang sejati bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Pertanyaan sekarang, apakah benar bahwa setiap orang Kristen termasuk kita sendiri selalu sadar bahwa Ia adalah Penjaga kita? Dalam praktek hidup sehari-hari banyak kali orang mengandalkan kekuatannya sendiri, mengandalkan manusia, bahkan mengandalkan kuasa kegelapan? Mungkin kita suka menyanyikan syair Kidung Jemaat 438 (Tuhan menjagamu)
yang berbunyi: “Apa pun juga menimpamu, Tuhan menjagamu. Naungan kasih-Nya pelindungmu, Tuhan menjagamu. Ref. Tuhan menjagamu, waktu tenang atau tegang. Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.” Liriknya sangat indah, namun sayangnya orang sebatas “menyanyikan” saja. Marilah belajar pada pemazmur, senantiasa memuji Dia dan mengasihi-Nya lebih sungguh lewat ketaatan kita.

 

LPMI/Boy Borang

share

Recommended Posts