THE CREATOR

THE CREATOR

Firman Tuhan: Mazmur 149:1-9
“Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak atas raja
mereka.” (Mazmur 149:2)

Paham naturalist, sangat menyangkal adanya Allah Pencipta yang mengatur segala sesuatu.
Bagi paham ini segala sesuatu di alam ini terjadi secara alamiah tanpa intervensi Tuhan.
Dalam sebuah artikel dikatakan, “Teologi naturalism memandang bahwa alam semesta ini
berjalan dengan sendirinya dalam arti tanpa intervensi Tuhan. Tuhan diyakini sebagai
pencipta alam, namun setelah alam diciptakan, Tuhan pergi ke luar alam.” Bagi orang
percaya, tentu saja ini adalah pikiran yang aneh. Ini kontras dengan pernyataan pemazmur
bahwa bangsa Israel layak bersukacita karena kehadirannya di dunia ini adalah ciptaan
Tuhan. Demikian pula dalam Mazmur 19 secara rinci menyatakan kemuliaan Allah sebagai
Pencipta segala sesuatu. Di dalam Yesaya 45:11 disebutkan bahwa Allahlah Pembentuk
Israel. Jadi seharusnya mereka mengakui dan memuliakan-Nya. Namun itulah bukti
keberdosaan manusia yang telah dibutakan ilah zaman ini (2 Korintus 4:4). Pengakuan akan
eksistensi Pencipta seharusnya sudah ada dalam hati nurani manusia, namun hati nurani
pun sudah dicemarkan oleh dosa, sehingga tidak dapat melihat cahaya Injil Kristus (cf.
Roma 2:15).

Di dalam surat Kolose, ditulis dengan jelas bahwa Yesus Kristus yang adalah gambar Allah
yang tidak kelihatan, di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu. Dia yang adalah
Pencipta itu, telah datang ke dalam dunia untuk memperdamaikan segala sesuatu dengan
diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh
darah salib Kristus (Kolose 1:20). Banyak orang, sebagai manusia ciptaan Tuhan, akibat
dosanya, berusaha mencari-cari damai sejati, namun semakin gagal. Kecuali mata
memandang ke salib itu, di sana ada perdamaian dengan Allah. Mari kita renungkan
bagaimana Ia yang adalah Pencipta itu dalam kemuliaan dan kekudusan-Nya mau turun
mencari manusia? Ia memilih Israel sebagai bangsa pilihan-Nya untuk menjadi berkat bagi
seluruh dunia? Ia juga yang telah memilih kita menjadi hamba-hamba-Nya, apakah kita
memuliakan Dia? Ingat, “Anda ada bukan karena kebetulan.” (Rick Warren). Kita tentu
rindu untuk mempersembahkan hidup yang singkat ini bagi Pencipta kita. Kapan kita mulai?

 

LPMI/Boy Borang

share

Recommended Posts