“MUJIZAT” BAJU-BAJU BEKAS

Firman Tuhan: Yeremia 38:1-13
“Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: “Taruhlah pakaian yang
buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!” Yeremiapun
berbuat demikian.” (Yeremia 38:12)
Pelayanan Yeremia meliputi 40 tahun terakhir degradasi rohani bangsa Yehuda sampai
kehancurannya di tahun 586 SM. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia
termasuk nabi yang paling tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan
yang berat, dengan setia ia melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk
memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa hukuman Allah makin dekat. Banyak nubuat
Yeremia tergenapi pada zamannya sendiri (mis. Yer 16:9; 20:4; 32:10-13; dan lain-lain);
nubuat lainnya meliputi masa depan yang amat jauh atau masih belum digenapi.
Bacaan kita merupakan bagian kecil dari penolakan umat pada Yeremia, dan tidak ada
mujizat spektakuler sepanjang pelayanannya seperti jaman Musa atau Elia. Saat dihukum
di sumur, ada “mujizat” pertolongan seorang hamba dari bangsa lain. Kain-kain buruk dan
robek yang rapuh, melalui akal/ hikmat Ebed Melekh menjadi sarana penyelamatan nyawa
nabi peratap itu. Dilakukan dengan hati-hati agar tidak putus dan jatuh lagi sehingga bisa
cedera atau mati. Tentunya kuasa Tuhan di jaman Musa atau Elia tidak berbeda di jaman
Yeremia, namun tetap ada karya Tuhan yang tak terpikir akal manusia dan melibatkan
bangsa asing.
Saat ini kita hidup di jaman yang penuh pertentangan. Bangsa ini nampak tidak lelah saling
menghujat, memfitnah dan menebar kebencian serta dendam. Itu masih dibumbui suburnya
KKN akibat sistem politik yang disusun dengan mengakomodasi hal itu sendiri. Mungkinkah
ada mujizat Tuhan bagi pemulihan bangsa kita? Tentu ada!! Mujizat untuk kasus-kasus
personal dalam pertobatan, kesembuhan, peperangan rohanipun masih terjadi. Belajar
dari kasus Ebed Melekh, untuk mengharapkan mujizat pemulihan bangsa baik secara
spiritual maupun sosial-politik, umat Tuhan (para pemimpin di dunia bisnis, eksekutif
termasuk militer, yudikatif, dan legislatif) selain memiliki integritas pribadi hendaknya
makin cerdas dan menguasai lapangan/ bidang tugasnya secara detail dan komprehensif
agar bisa memberikan kontribusi yang optimal.
LPMI/Wahju Djatikoesoemo
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PELAYANANKU
Oktober 02, 2025