HUMBLE PERSON

HUMBLE PERSON

Firman Tuhan: Yohanes 1:19-28
“Yohanes menjawab mereka, katanya: ”Aku membaptis dengan air; tetapi di tengahtengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Yohanes 1:26-27)

Orang yang dinamis, mobile, aktif, dan proaktif, kadang-kadang bisa dianggap lebih
dominan dibanding yang lain bukan? Sementara orang yang tampak diam, bukan inisiator,
tetapi lebih cenderung menjadi follower, kadang-kadang dipandang inferior. Namun
nyatanya tidaklah selalu demikian. Tiap-tiap orang memiliki keunikan, kelebihan dan
kelemahannya masing-masing. Tiap orang dipakai Tuhan secara unik sesuai rencana-Nya
yang ajaib.

Yohanes Pembaptis adalah orang yang terkenal di zamannya. Alkitab menulis ia adalah
seorang pribadi yang memiliki kekhususan. John the Baptist is an enigmatic and intriguing
figure. Like Jesus, there is a supernatural aspects to his birth story (Luke 1:5-
25).(Jesusfilm.org). Bahwa Yohanes Pembaptis sebagai figur yang memiliki daya tarik dan
hal-hal yang sulit ditebak. Seperti Yesus, terlihat ada aspek-aspek supranatural dalam kisah
kelahirannya. Namun ternyata dia adalah orang yang rendah hati (humble), selain berani,
tekun, dan berkobar-kobar. Sikap hatinya yang humble itu terlihat dari kata-katanya,
“membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”

Seorang penulis mengatakan, “Penghapusan diri Yohanes yang menarik perhatian ini
mengandung kesaksian yang mantap mengenai kesadarannya tentang kelebihtinggian
Mesias. Melepaskan tali kasut tuannya itu adalah tugas seorang hamba, yang oleh Yohanes
dirinya sendiri tak layak melakukannya.” Ia juga pernah berkata, “Ia harus makin besar,
tetapi aku harus makin kecil.” (Yohanes 3:30). Mengagumkan bahwa Yohanes memiliki
penguasaan diri yang luar biasa. Bukankah ia dianggap besar oleh masyarakat? Tetapi ia
hanya memandang pada Yesus. Ketika melihat Yesus, ia melihat dirinya bukan apa-apa.
Seperti Musa, yang mungkin tadinya merasa pribadi yang penting (something), akhirnya
dibentuk oleh Tuhan dan ia merasa dirinya bukan apa-apa (nothing). cf. Keluaran 2-5.
Seringkah kita merasa diri penting? Kalau itu ada, berbaliklah, pandanglah selalu pada
Yesus, sehingga kemuliaan-Nya terpancar melalui kita.

Inspirasi: Seseorang akan semakin rendah hati tatkala hatinya makin terarah pada Tuhan
dan sesama, daripada terarah pada diri sendiri. (BB)

 

LPMI/Boy Borang

share

Recommended Posts