REVIVE PERSON

Firman Tuhan: Yohanes 4:1-42
“Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata
kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan
kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”
(Yohanes 4:28-29)
Orang yang mendapatkan suatu nilai yang jauh lebih berharga dari nilai yang ia miliki
sebelumnya, tak lagi memilikirkan apa kata orang tentang dirinya bukan? Coba kita
perhatikan orang-orang yang tadinya berlatar belakang kehidupan yang gelap dan buruk,
setelah ia bertemu dengan Tuhan, seolah-olah tak ada lagi rasa enggan dan malu membuka
siapa dirinya. Ada suatu cerita dan berita yang ingin ia sampaikan, agar orang lain juga tahu
apa yang ia rasakan.
Setelah berjumpa dengan Yesus dan menyadari siapa dirinya sebenarnya, perempuan yang
tadinya tertutup itu, menjadi orang yang terbuka apa adanya. Ia yang tak menyangka
bertemu dengan Pribadi Agung itu, akhirnya melihat sesuatu yang berbeda. Dengan penuh
antusias ia pergi memberitahukan apa yang ia alami. Ada kebangkitan (revive) batiniah di
dalam hatinya. Tentu ia sangat bersyukur boleh melihat dan mengalami kehadiran Sumber
Air Hidup sejati itu (ayat 15) . Ia telah mencari sumber yang salah dan tak pernah lepas
dari kedahagaan batiniah itu. Hal yang sama terlihat pada gereja mula-mula, Petrus,
Paulus, dan orang-orang yang sudah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Petrus
yang terkesan sering lemah dalam kemuridannya, menjadi seorang yang kuat dan dinamis
setelah ia sungguh-sungguh diubah oleh Tuhan (Kisah Para Rasul 2-4). Apalagi Paulus, tak
lama setelah revival di Damsyik, ia langsung menjadi seorang yang sangat efisien dan efektif
dalam pelayanan (Kisah Para Rasul 9:19-22).
Dunia hari ini memerlukan orang-orang yang bangkit secara rohani. Karena salah satu
masalah yang cukup serius adalah lemahnya kerohanian banyak orang Kristen, bahkan
kecenderungan kompromistis dengan kehidupan duniawi. Kondisi ini berpotensi
memengaruhi orang lain, dan dengan sendirinya memengaruhi efektifitas pelayanan. Kita
belajar pada perempuan Samaria itu, jika di dalam hati ada Kristus, seharusnya selalu ada
semangat yang tak pernah padam. “Never dst.” Tidak sekedar kata-kata tetapi fakta.
Inspirasi: Mendorong orang lain untuk bangkit dan melayani, itu berarti mendorong diri
sendiri untuk juga bangkit dan siap melayani. (BB)
LPMI/Boy Borang
Recommended Posts

Ketika Allah Mengijinkan Pencobaan
September 02, 2025

INTIMASI ORANG MERDEKA
Agustus 06, 2025

OPOSISI KESUKAAN MELAYANI
Juli 21, 2025