DECENT PERSON

Firman Tuhan: Yohanes 7:45-52
“Apakah hukum Taurat itu menghukum seseorang sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang dibuat-Nya?” (Yohanes 7:51)
Pernah kita mendengar misalnya, “Oh, orang itu punya prinsip. Dia tidak mudah dipengaruhi. Orang itu punya pendirian yang kuat” dan sebagainya. Martin Luther mungkin salah satu contohnya. Setelah ia sadar dan memang Tuhan yang membukakan hatinya, sehingga prinsip reformatifnya tentang pembenaran oleh iman, seperti yang dikatakan dalam Roma 1:17, maka sedikitpun ia tak mau digeser dari prinsip tersebut. Dunia membutuhkan orang-orang yang decent (punya prinsip) yang teguh, sehingga orang lainpun diteguhkan.
Nikokodemus, seorang Farisi, namun memiliki sikap yang berbeda dengan lainnya. Ia bukan seperti anggota Sanhedrin yang pada dasarnya membenci Yesus. Maka apapun yang dikatakan Nikodemus, tidak masuk dalam hati mereka. Sering orang berkata, “Kalau sudah kebencian yang bekerja dalam hati dan pikiran, maka kebaikan apapun yang dilakukan orang, tetap dipersalahkan. Yesus yang sudah nyata-nyata berbeda, seperti pengakuan mereka sendiri (Yoh. 6:15), pada akhirnya tetap mereka tolak. Kita tidak tahu sejauh mana Nikodemus telah percaya pada Yesus, namun minimal perjumpaan pribadinya dengan Yesus, telah membuatnya memiliki cara pandang, prinsip yang mendasar tentang Kristus. Tak heran, kalau dia sendiripun ditentang oleh sesama anggota Sanhedrinnya.”Even though
Nicodemus was a respected teacher in the nation (3:10), he was insulted by the other members of the Sanhedrin. Their prejudice and hatred against Jesus were already strong to overthrow reason.” (Edwin Blum). Bahwa meskipun Nikodemus seorang pengajar yang cukup disegani, namun ia tidak disukai karena perbedaan pandangan terhadap Yesus itu. Nikodemus tetap memiliki sikap tak kompromi apabila itu benar baginya. Mengapa? Kemungkinan besar Nikodemus telah menjadi percaya dan dilahirkan kembali seperti yang ia dengarkan ketika berjumpa Yesus (Yoh. 3:3-5).
Apakah kita orang Kristen yang benar-benar memiliki prinsip iman yang teguh kepada Yesus? Tidak sedikit orang yang mengaku dirinya orang Kristen tetapi masih ada keraguan dan bahkan sikap menentang kebenaran. Adakalanya mereka getol ‘membela’ agama, tetapi sekedar fanatisme, dan bukan kebenaran. Ingatlah bahwa kekristenan kita bukan karena agama belaka, tetapi karena Kristus di dalam kita.
Inspirasi: Di tengah dunia yang dipenuhi dengan konsep-konsep yang relatif dan berubahubah, kekristenan hadir dengan prinsip kebenaran firman Tuhan yang teguh dan tidak
pernah berubah. (BB)
LPMI/Boy Borang
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PELAYANANKU
Oktober 02, 2025