DUKA MENJADI PENGHARAPAN

DUKA MENJADI PENGHARAPAN

Firman Tuhan: Kejadian 35: 16-22
“Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas –sebab ia mati kemudian–diberikannyalah nama Benoni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.” (Kejadian 35:18)

 

Dalam tradisi Jawa kuno jika anak sakit-sakitan salah satu jalan keluarnya mengganti nama yang cocok. Nama beraroma negatif atau harapan yang terlalu tinggi/ berat maknanya “kabotan jeneng” harus diubah. Di sisi lain ada kebiasaan buruk memberi nama atau julukan anak sembarangan misalnya anak hewan (Gudel, Kampret), “miring” gila, dan lain-lain. Jika anak itu sudah sekolah atau wisuda tentu sangat malu menjadi bahan ejekan.

Di masa tua, Rahel mengandung anak kedua dan persalinannya sangat sulit. Bidan terus memberi motivasi positif bahwa bayinya lelaki (ay 17). Sebelum wafat, Rahel memberi nama bayinya Ben-oni artinya anak kedukaan. Yakub menganulir hal itu dan mengubah nama putra bungsunya dengan Benyamin yang artinya anak tangan kanan atau anak pengharapan (ay 18). Yakub berharap putranya akan menjadi berkat, memberi semangat, kekuatan, dan penghiburan bukan memori penderitaan/ kesedihan Rahel yang juga kedukaan Yakub karena kehilangan istri tercintanya. Saat Yusuf dijual ke Mesir, Benyamin menjadi anak kesayangan Yakub (Kejadian 42:4, 43: 14). Nantinya Benyamin melahirkan suku Benyamin yang menurunkan 2 pribadi istimewa, Saul raja pertama Israel (I Sam 9:1- 2 ) dan Paulus (Filipi 3:5) Rasul penulis kitab PB terbanyak.

Apa arti sebuah nama? Nama sebaiknya merupakan harapan dan iman orang tua untuk anak yang dikasihi, agar nantinya bisa mewujudkan kerinduan tersebut bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Kita tidak boleh sembarangan membuat nama atau julukan. Sebaiknya memberi nama dengan hikmat-Nya. Mari kita berhati-hati memberikan nama, atau julukan (nama sehari-hari) untuk anakanak kita. Tidak boleh sembrono, atau asal sebut karena dampaknya panjang dan beresiko. Membuat nama harus didoakan dengan sungguh-sungguh agar menjadi berkat bagi pemiliknya dan juga menjadi berkat bagi banyak orang. Allah setia menuntun dan memilihkan nama yang terbaik untuk semua keturunan kita. Semua yang kita kerjakan hanyalah bagi kemuliaan Nama-Nya. (WDj)

Inspirasi: Hati-hati memberi nama pada anak-anak kita, sebab nama tersebut merupakan iman dan harapan orang tua bagi kemuliaan Bapa.

 

LPMI/Wahju Djatikoesoemo

share

Recommended Posts