BERHALA SEPANJANG MASA

BERHALA SEPANJANG MASA

Firman Tuhan: Hakim-hakim 18: 16-31
Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.” (Hakim-hakim 18: 30)

Di suatu daerah ada batu kecil menyimpan rahasia berhala. Uniknya si batu berhala suka berbuat aneh yang menguntungkan orang di dekatnya. Ketika itu pemiliknya menganut Animisme dan Dinamisme. Setiap hari tertentu batu berhala diberi sesaji. Ia sering membantu menghidupkan lampu saat rumah ditinggal pergi, menggagalkan pencurian di rumah kosong seakan ada penghuninya. Setelah sekian lama, satu per satu penghuni ikut Tuhan Yesus. Namun batu berhala tersebut sesekali muncul dan mengajak “bercanda” menyembunyikan benda tertentu agar keberadaannya diakui seperti puluhan tahun lalu. Akhirnya keluarga itu berdoa khusus mohon pertolongan Tuhan (jika ada beberapa benda hilang mereka berseru pada-Nya, dan Allah membatasi eksistensi dan aktivitasnya).

Kisah Mikha dan imam Yonatan cucu Musa terjadi saat Israel belum ada raja yang memimpin. Ulah suku Dan merampas berhala Mikha dan memosisikan cucu Musa menjadi imam, sepertinya tidak memberi dampak negatif. Hukuman pembuangan Israel oleh Asyur merupakan akumulasi dosa Israel termasuk suku Dan. Sejarah kelam patung pahatan Mikha di suku Dan menjadi pelajaran penting agar kita fokus pada Allah. Ada tanggung jawab yang besar menjaga seluruh keturunan kita (dari Animisme Dinamisme), sebab dalam waktu yang panjang anak cucu bisa mendengar cerita tentang “berhala” tersebut. Terbukti keturunan nabi Musa sebagai imam hingga bangsa Israel dibuang ke Asyur. Patung berhala Mikha mungkin juga menginspirasi Yerobeam dalam merusak bangsa Israel.

Saat ini mungkin berhala semacam itu tidak ada di kalangan gerejawi, namun yang krusial adalah beriman penuh pada Kristus. Pola pikir yang salah harus dibongkar agar tidak diturunkan pada anak cucu. Kita harus memberi bobot lebih pada semua peristiwa dalam terang firman Allah. Berhala secara prinsip selalu ada sepanjang masa, yang penting kita menanggapi dengan iman pada Kristus, santun, cerdas, dan tidak boleh sembrono/ sombong. Pasti ada kemenangan dalam Kristus. (RDj)

Inspirasi: Tantangan iman selalu ada, tetap rendah hati dan andalkan Allah agar kuasa-Nya dinyatakan.

 

LPMI/Rini Djatikoesoemo

share

Recommended Posts