BERKIBARLAH BENDERAKU

BERKIBARLAH BENDERAKU

Firman Tuhan: Yohanes 8: 31-36

 “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:32)

 

Berkibarlah benderaku, lambang suci gagah perwira. Di seluruh pantai Indonesia, kau tetap pujaan bangsa. Siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu membela. Sang Merah Putih yang perwira, berkibarlah selama-lamanya (Sebagian lirik lagu Berkibarlah Benderaku, Cip Ibu Sud).

Lagu “Berkibarlah Benderaku” bukan hanya sebuah nyanyian ia adalah suara hati bangsa. Setiap baitnya menyuarakan semangat perjuangan, dan tekad mempertahankan kemerdekaan. Saat Sang Merah Putih berkibar, seharusnya berkibar pula semangat kita sebagai anak bangsa dan lebih dari itu, sebagai anak-anak Tuhan untuk menjadi berkat bagi Indonesia.

Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke 80 tahun adalah tonggak sejarah besar, tetapi juga momen refleksi. Kita Merdeka dari penjajahan fisik, namun apakah kita sungguh- sungguh merdeka secara rohani dan moral? Banyak orang terjajah oleh dosa, korupsi, dan kebencian, Terikat oleh luka batin, dendam, dan kemunafikan, Terjerat oleh gaya hidup yang egois dan tidak peduli sesama. Kebenaran Kristus harus menjadi dasar untuk membangun bangsa ini, Kemerdekaan dari dosa adalah dasar bagi kemerdekaan sosial dan nasional, Bangsa Indonesia akan benar-benar maju jika generasi muda merdeka dalam Kristus.

Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada-Nya, tetapi belum sungguh-sungguh memahami makna iman yang membebaskan. Mereka masih terikat pada kebanggaan keturunan Abraham, hukum Taurat, dan sistem keagamaan lahiriah. Yesus mengajak mereka masuk lebih dalam bukan sekadar percaya secara tradisi, tapi mengalami kebenaran yang memerdekakan yaitu melalui hubungan pribadi dengan-Nya, Sang Kebenaran itu sendiri.

Yesus menjelaskan bahwa kemerdekaan sejati bukan kemerdekaan politik atau sosial, tapi kemerdekaan dari dosa, dari belenggu kepalsuan, dan dari kehidupan tanpa arah. Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. (Yohanes 8:34–36). Kemerdekaan dalam Kristus adalah kebebasan dari rasa bersalah dan hukuman dosa, kebebasan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, kebebasan untuk mengasihi, mengampuni, dan melayani.

 

Inspirasi: kemerdekaan dalam Kristus membawa kehidupan baru, harapan sejati, dan kekuatan untuk membangun bangsa.

LPMI/ Yunus Siang

share

Recommended Posts