IKUTLAH AKU

IKUTLAH AKU

Firman Tuhan: Lukas 5:27-32

 “Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku! ” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.” (Lukas 5:27-28)

 

Andaikata Enstein mengajak seseorang “ikutlah Aku”. Apakah ada yang mau? Orang yamg merasa bodoh tidak mau atau malu, bukan? Yang mengherankan ketika Yesus mengajak Lewi langsung saja mau ikut.

Bagian firman Tuhan hari ini, Lukas menceritakan tentang seorang yang bernama Lewi yang bekerja sebagai pemungut cukai. Pada waktu itu para pemungut cukai adalah orang-orang yang paling dibenci. Karena mereka melayani pemerintah Romawi. Itulah sebabnya mereka dipandang sebagai penghianat. (William Barclay). Diceritakan bahwa Lewi sedang duduk di rumah cukai. Ketika Yesus melihat Lewi, Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Kemudian Lewi mengikuti ajakan Yesus dan ia meninggalkan segala sesuatu. Lukas tidak mencatat bahwa Lewi memiliki keberatan-keberatan tertentu utk mengikut Yesus. Ia rela meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Lukas juga mencatat bahwa Lewi memiliki pengaruh yang besar di kalangan pemungut cukai dan orang banyak, hal ini terlihat, dari banyaknya pemungut cukai dan orang-orang lain yang turut makan bersama- sama Yesus ketika Lewi mengadakan suatu perjamuan besar. Kontrasnya adalah di tengah- tengah suasana sukacita yang dialami oleh Lewi dan para pemungut cukai karena mereka bertemu dengan Yesus, justru sebalinkya berbeda dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, mereka bersungut-sungut, karena bagi mereka para pemungut cukai dan orang lain yang bersama Yesus adalah orang berdosa. Tetapi dengan tegas Yesus mengatakan kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (ay 31,32). Pelajaran berharga yang kita dapatkan dalam bagian firman Tuhan hari ini adalah, pertama, tujuan utama Yesus datang ke dunia ini adalah untuk memanggil dan menyelamatkan orang berdosa. Kedua, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa setiap orang disekitar kita adalah sasaran kasih Allah. Kita harus proaktif untuk meberitakan Injil kepada mereka. Ketiga, Tuhan mengajar kita untuk tidak memandang muka dalam meberitakan Injil. Bahkan orang-orang yang dianggap “sampah masyarakat” menjadi sasaran kita memberitakan Injil. Keempat, Tuhanlah yang mempersiapkan dan menolong kita untuk bertemu dengan orang-orang kunci yang punya pengaruh bagi banyak orang, sama seperti Lewi. Mari kita temukan mereka di lingkup pengaruh kita. Karena itu sebelum kita menemukan mereka yang berpengaruh, apakah kita cukup berpengaruh dimana kita berada?

 

Inspirasi: Dimanapun kita berada Tuhan sudah persiapkan pribadi-pribadi yang menjadi sasaran pemberitaan Injil. Bagian kita adalah proaktif untuk menyaksikan Injil kepada mereka.

 

LPMI/Jerry Tamburian

share

Recommended Posts