KECEWA KEMUDIAN DIPULIHKAN

Firman Tuhan: Ayub 2: 9
“Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekun jugakah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” (Ayub 2: 9)
Istri Ayub adalah saksi langsung dari kejatuhan hidup suaminya. Dalam waktu singkat, ia melihat: harta mereka habis, anak-anak mereka meninggal, suaminya menderita sakit parah. Sebagai manusia, wajar ia merasa hancur, kecewanya, marah, sehingga membuat ia berbicara dengan nada sinis: “Kutukilah Allahmu dan matilah!”
Ini menunjukkan betapa luka di hati dapat membuat seseorang mengucapkan kata-kata yang salah bahkan menjauh dari Tuhan.
Istri Ayub tidak melihat bahwa penderitaan itu sementara dan ada rencana Allah di baliknya. Ia hanya fokus pada rasa sakit hari ini, sehingga kehilangan pengharapan akan masa depan.
Sering kali sebagai manusia kita pun seperti itu, menilai kasih Allah berdasarkan keadaan saat ini, padahal Dia bekerja jauh melampaui yang kita lihat.
Alkitab memang tidak banyak menceritakan proses pertobatan istri Ayub, tetapi fakta bahwa di akhir kisahnya Ayub kembali memiliki anak (Ayub 42:13) menunjukkan ia tetap ada di sisi suaminya. Itu berarti ia pun mengalami pemulihan rohani dan emosional.
Tuhan yang memulihkan Ayub juga memulihkan hati istrinya, dari kecewa menjadi bersyukur, dari putus asa menjadi percaya lagi.
Inspirasi:
Saat kecewa, hati-hati dengan kata-kata yang keluar dari mulut kita, jangan sampai melukai orang lain. Jangan menilai Allah hanya dari penderitaan sementara, pemulihan pasti terjadi jika kita kembali kepada Tuhan.
LPMI/WS
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PERGUMULANKU
Oktober 03, 2025