REFORMASI & PENGETAHUANKU

Firman Tuhan : Filipi 1:3-11
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar, dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.” (Fil. 1:9-10)
Sebagai komunitas yang berada di Filipi, jemaat di sana tentu saja sangat dekat dengan pengaruh filsafat Yunani. Letak geografis kota Filipi berada di kawasan utara Yunani (Makedonia), sebagai bekas jajahan (koloni) Romawi (Kis. 16:12). Jemaat Filipi sangat familiar dengan alam pikiran Yunani. Sebuah sumber mangatakan, “Pengaruh filsafat Yunani pada jemaat Filipi terlihat melalui pemikiran-pemikiran yang mungkin mempengaruhi cara mereka memahami konsep kebenaran, kebajikan dan kesempurnaan, sebagaimana tercermin dalam cara Paulus mengkontekstualisasikan Injil dan kehidupan Kristiani dalam lingkungan budaya Yunani. Namun tidak ada bukti langsung atau penjelasan spesifik tentang bagaimana filsafat Yunani secara spesifik mengubah doktrin teologis jemaat Filipi, melainkan lebih pada bagaimana filsafat Yunani menjadi latarbelakang pemahaman terhadap ajaran Paulus.” Yang jelas misi reformasi oleh Injil terjadi, ketika jemaat Filipi mengenal Kristus. Progresifitas (kemajuan) iman mereka terus terlihat, seperti tergambar dalam doa syukur Paulus (1:3-11) ini.
Satu doa Paulus bagi mereka adalah agar kasih mereka makin melimpah, tetapi harus dengan pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Tentu maksud Paulus bukan sekedar memiliki pengetahuan tetapi pengetahuan akan kebenaran firman Tuhan. Hal itu sangat menolong mereka dalam mengasihi Tuhan maupun orang lain. “Having genuine spiritual knowledge (epignosis) of God and depth of insight into His ways, enables Christians to love God and others more.” (Lightner). Ternyata kasih orang Kristen itu harus bersifat progresif dan itu hanya ada di dalam hati orang yang makin diperkaya oleh pengenalan dan pengertian yang benar kehendak Allah. Sebagai seorang tokoh Yahudi, Paulus sendiri adalah orang yang memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas tentang teologi Yudaisme, filsafat Yunani, dan hukum Romawi, sebelum dia menjadi hamba Kristus (cf 1:1). Setelah menjadi hamba Kristus, perspektifnya akan kebenaran firman menjadi begitu dalam, dan itu membuatnya semakin melimpah dalam kasih, yaitu kasih yang dia ingin dimiliki juga oleh jemaat Filipi. Sekarang bagaimana? Orang bilang, dunia kita ini makin maju dengan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Studi dan penelitian (research) semakin progresif dalam segala bidang ilmu pengetahuan. Tetapi mengapa di balik kemajuan itu, semakin banyak konflik di antara manusia? Sampai ada yang berkata, “dunia tidak kekurangan orang pintar tetapi kekurangan orang berkarakter.” Dunia sibuk dengan mengurus formasi tanpa reformasi rohani. Roh Kudus perlu melakukan pembaharuan bagi pengetahuan kita juga, agar kita dapat menampilkan kasih yang lebih dalam di dunia yang ‘bodoh’ akan kebenaran ini. Maukah kita? Apa yang kita perlu kita lakukan sekarang?
Inspirasi: Menjadi orang percaya yang mengerti reformasi tidaklah cukup, kecuali hati dan pikiran terus terbuka bagi Roh Kudus, untuk bekerja menyatakan kehendak-Nya.
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PERGUMULANKU
Oktober 03, 2025