ANAK – ANAK NUH

Bacaan : Kejadian 9:18-29

Nuh memiliki 3 orang anak, yaitu Sem, Ham, dan Yafet. Dari mereka inilah kita semua berasal. Penulis Kitab Kejadian menjelaskan, bahwa ketiga putra Nuh menjadi leluhur dari tiga keluarga besar umat manusia. Perikop ini mengajarkan kepada kita, bahwa sikap hormat yang benar terhadap orang tua (meskipun tidak sempurna) sangat berkaitan dengan bagaimana masa depan kita.

Sem, Sikapnya yang tetap menghormati ayahnya, meskipun ayahnya melakukan sesuatu yang buruk, membuat Sem memperoleh berkat ayahnya. Sem menduduki tempat pimpinan dan terhormat di dalam rencana Allah bagi umat manusia. Bangsa Semit akan menjadi pemimpin rohani umat manusia. Orang-orang pilihan Allah dari keturunan ini akan mengajarkan agama Yehovah kepada dunia. Kita mengetahui bahwa Mesias merupakan keturunan dari Sem.

Ham, Ketika melihat ayahnya yang dalam keadaan mabuk dan telanjang, Ham bukannya berusaha menutupi aib ayahnya tetapi justru menjadikannya bahan gossip, sehingga ketika ayahnya sadar Ham dikutuk oleh ayahnya. Ham, merupakan bapa dari cabang bangsa yang tidak mengenal Allah, termasuk orang Mesir, Etiopia, Abesinia dan kelompok-kelompok sejenis. Putranya, Kanaan, menjadi bapa dari suku yang dinamakan suku Kanaan, penduduk negeri Kanaan yang kemudian diduduki oleh orang-orang Ibrani. Kutukan yang diucapkan atas Kanaan oleh Nuh, sama sekali bukan ayat bukti dalam Alkitab tentang perbudakan atau pengucilan golongan.

Yafet, Ketika mendengar dari Ham bahwa ayahnya telanjang dan mabuk, Yafet bersama Sem berusaha menutupi aib ayahnya dan tetap menjaga rasa hormatnya. Keturunan Yafet akan tersebar jauh dan luas dalam pencarian mereka akan keuntungan materi dan kekuasaan. Mereka akan sangat makmur dan sangat berkuasa.

Belajar dari apa yang terjadi dengan anak-anak Nuh di kemudian hari maka kita tahu bahwa firman Allah yang tertulis di Efesus 6:2-3 ini benar adanya, “Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”

 

“Sikap hormat yang benar terhadap orang tua (meskipun tidak sempurna) sangat berkaitan dengan bagaimana masa depan kita“.

(KB/NOP/2025)