SEBELUM DOA DIJAWAB

SEBELUM DOA DIJAWAB

Firman Tuhan         : 1 Samuel 1: 1-8

Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: “Hana, mengapa engkau menangis? Mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?” (1 Samuel 1:8 )

 

Bacaan kita menuliskan kata-kata Elkana pada istrinya yang mandul selama bertahun-tahun. Kepedihan Hana tentu sudah lama sejak suami poligami, terlebih Penina madunya punya beberapa anak dan selalu menghina. Itulah proses pergumulan panjang Hana. Alkitab mencatat Elkana menyampaikan sesuatu yang hanya tercatat satu kali, hal itu penting dan ada latar belakangnya. Di Israel masa itu wanita yang mandul adalah seorang yang terkutuk dan tidak diberkati Tuhan. Tentunya itu menjadi pukulan berat dan derita panjang bagi Hana. Namun Elkana menekankan dengan jelas dan tegas kepada Hana tentang esensi rumah tangga, esensi pernikahan mereka di mana persekutuan suami dan istri itu adalah hal yang terpenting. Bukan semata-mata ungkapan yang egois bahwa Elkana sudah punya anak dari istri yang lain tetapi dia mengingatkan Hana bahwa Elkana adalah pribadi yang terpenting di hadapan Tuhan. Karena itulah Elkana mengatakan “…bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?..” Elkana ingin menolong Hana memiliki pemikiran yang proporsional kepada TUHAN. Dalam catatan Alkitab setelah Hana mendengarkan statement Elkana, dia berdoa dengan menangis kepada TUHAN di bait-Nya dan selanjutnya lahir Samuel dan anak-anak Hana lainnya. Apa yang harus kita pelajari? Tuhan berkuasa menjawab doa Hana kapan saja. Tetapi ada maksud khusus dari Tuhan ketika statement Elkana diungkapkan. Doa Hana bukan untuk kepentingannya sendiri, dia menjanjikan untuk mempersembahkan anak itu sebagai pelayan Tuhan seumur hidupnya. Tanpa statement itu mungkin ceritanya berbeda, dia tidak akan memiliki janji iman yang sehebat itu dan suaminya pun mengaminkan nazarnya sehingga itu legal di mata TUHAN (bd Bil. 30: 14). Akhirnya Hana bukan saja melahirkan nabi besar namun juga memiliki anak-anak lagi. Hal ini seperti ketentuan yang digariskan Yakobus bahwa untuk mendapatkan jawaban doa harus dilakukan dengan motivasi yang benar (cf. Yak. 4: 2b-3).

Apa aplikasi kita pada hari ini? Jika kita mengalami stagnasi karier atau bisnis bertahun-tahun, fokuskan pikiran dan hati kita kepada Tuhan, maka orientasi dan motivasi kita akan dimurnikan Tuhan. Dia pasti menjawab tepat pada waktu -Nya untuk kemuliaan Nama-Nya dan pertumbuhan iman serta kecerdasan kita. Hidup ini bukan untuk memuaskan ego pribadi atau kebutuhan pribadi melainkan agar berkenan di hadapan Tuhan dan pengenalan kita kepada-Nya makin bertumbuh.

Inspirasi: Apapun kesulitan atau pergumulan kita, janganlah berpaling dari Tuhan, tetap fokus kepada-Nya sebab Ia setia menolong.

LPMI/RM Wahju Djatikoesoemo, S.Pd

share

Recommended Posts