Akses Kepada Bapa

Akses Kepada Bapa

Bacaan : Kisah Para Rasul 1:12-14

“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kis 1:14 TB)

Para Rasul menjadi orang yang sangat berpengaruh dan penuh kuasa, namun mereka menyadari harus mencari seorang pengganti Yudas yang telah mati menggantungkan diri setelah menyerahkan Yesus kepada penguasa. Memilih pengganti Yudas dilakukan dengan “bertekun dengan sehati dalam doa bersama,” dan terpilihlah Matias.

Ada tiga kata yang ingin saya tekankan pada renungan hari ini: bertekun, sehati, doa bersama. 1) Bertekun, mengajak kita untuk fokus pada pokok persoalan yang sedang dihadapi tanpa diinterupsi oleh kegiatan lain. Kita menyadari juga bahwa peperangan rohani yang paling dahsyat sekalipun perlu dihadapi dengan kesungguhan hati dalam doa. 2) Sehati, menunjukan bahwa persoalan yang dihadapi adalah masalah bersama dan kita harus menghadapinya bersama-sama dengan sehati, tanpa perbantahan dan keraguan sedikitpun dengan teman yang ada bersama-sama dengan kita. Ini adalah rahasia kekuatan besar kita yang membawa kemenangan yaitu kesehatian kita. 3) Doa bersama. Membangun kebersamaan bukanlah suatu yang mudah karena itu membutuhkan pengorbanan pribadi. Berarti kita harus mengesampingkan agenda pribadi demi kebersamaan tersebut. Yesus pernah berkata, bahwa jika ada dua atau tiga orang sepakat dan berdoa, Dia akan menjawab doa-doa mereka.

CS Lewis berkata, “Saya berdoa karena saya tidak dapat menolong diri saya sendiri. Saya berdoa karena saya tidak berdaya. Saya berdoa karena setiap waktu, saat bangun atau tidur, kebutuhan saya terus mengalir. Hal ini tidak mengubah Allah, namun mengubah saya.”

Inspirasi: Menyadari bahwa doa adalah akses kepada kuasa Roh Kudus, maka sebelum kita melangkah lebih jauh marilah kita membangun kehidupan doa yang bertekun, sehati dan bersama-sama. Dengan demikian kuasa Roh Kudus akan kita alami di setiap perjalanan pelayanan kita yang bukan saja mengubah hidup orang lain tetapi telah lebih dahulu mengubah hidup kita.

(LPMI/Eduard Tambariki)

share

Recommended Posts