Akses pada Allah Terbuka
Bacaan: Lukas 23:44-55
23:44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, f 23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci g terbelah 1 dua. h 23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: i “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu 2 Kuserahkan nyawa-Ku 3 . j “ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. k 23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, l katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” 23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. m 23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, n berdiri jauh-jauh o dan melihat semuanya itu.
23:50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. 23:51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. p 23:52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. 23:54 Hari itu adalah hari persiapan q dan sabat hampir mulai. 23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, r ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. 23:56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. s
Penderitaan yang sangat dalam dialami Yesus yang dianiaya dan disalibkan. Biasanya untuk memperpendek penderitaan orang yang dihukum salib, ialah dengan memukul kakinya sampai patah tulang keringnya, disamping sakit, kaki yang patah tidak dapat lagi dipakai untuk menyangga tubuh yang tertarik ke bawah, dengan demikian orang yang disalib itu akan sulit bernapas dan akhirnya mati. Hal itu tidak dilakukan pada Yesus, sebab Yesus mati terlebih dahulu sebelum dipatahkan kakinya. Hal itu terjadi karena Yesus sudah kehilangan banyak darah dalam penyiksaan yang Ia alami.
Pada akhirnya Yesus mati, dan peristiwa kematian Yesus ditandai dengan kejadian alam yang dasyat dan menimbulkan ketakutan banyak orang. Dikatakan bahwa langit menjadi gelap dan bumi berguncang, terjadi gempa dan pada saat gempa terjadi tabir bait suci terbelah dua dari atas ke bawah, seperti tabir yang dibukakan. Tabir ini sudah ada dan selama ini memisahkan ruang suci dan ruang mahasuci. Hanya imam agung yang boleh masuk ke ruang mahasuci untuk mempersembahkan kurban. Imam agung itu mewakili umat untuk datang kepada Allah. Tabir itu terbelah, menandakan bahwa Kristus yang telah mati membuka jalan agar manusia bisa langsung berhubungan dengan Allah. Yesus adalah imam, pengantara kita kepada Allah yang bukan membawa persembahan kita, tetapi mempersembahkan diriNya sebagai kurban penebusan dosa umat manusia. DarahNya telah menjadi penebusan bagi jiwa-jiwa yang percaya, yaitu umat pilihan Allah. Sekarang untuk datang kepada Allah kita bisa langsung dan tidak perlu lagi mempersembahkan domba. Yesus membuka akses, agar umat manusia bisa langsung berhubungan dengan Allah.
Datanglah kepada Allah, bangunlah persekutuan dengan Dia, sebab Yesus telah membuka jalan selebar-lebarnya bagi mereka yang percaya.
(LPMI/Tegoeh H. Santoso)
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024