AKU MAU, JADILAH ENGKAU TAHIR

AKU MAU, JADILAH ENGKAU TAHIR

Firman Tuhan: Lukas 5:12-16
“Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.” (Lukas 5:13)

Jika Tuhan menghendaki sesuatu dilakukan, Ia akan melakukannya. Bila tidak, Ia tidak akan melakukannya. Apa yang dibicarakan Lukas dalam bagian ini sangat jelas. Dalam bagian firman Tuhan hari ini. Lukas menceritakan tentang pelayanan Yesus di sebuah kota dan disitu ada seorang yang penuh kusta yang sangat mengharapkan pentahiran atas penyakitnya. Karena itu ketika ia melihat Yesus tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah
orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. (ay 12-15)

Menarik untuk di pelajari, kata tahir. Dalam bacaan kita di tulis sebanyak tiga kali. Dalam KBBI, arti kata tahir adalah bersih, suci, murni. Salah satu kata yang diartikan tahir adalah suci. Lawan kata Suci adalah najis. Dikalangan orang Ibrani penyakit kusta dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat, Im. 13 dan Im. 14; (Alkitab Sabda). Dalam Imamat 13:45, “Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseruseru: Najis! Najis! Jadi dapat kita membayangkan betapa menderitanya orang ini. Ia bergumul dengan penyakitnya, ia diasingkan dari masyarakat dan dianggap najis oleh orang banyak. Dalam situasi yang berat inilah ia bertemu dengan Yesus dan memohon pentahiran dan Yesus mentahirkan orang itu. Dan sesudah Yesus menatahirkannya, Yesus menyuruh
orang itu untuk pergi, perlihatkan dirinya kepada imam dan mempersembahkan untuk pentahirannya persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka bahwa ia sudah tahir. (ay 14) baca juga Imamat 14.

Pesan yang kita dapat dari bagian firman Tuhan diatas adalah, pertama kita adalah orang najis karena dosa kita. Oleh karena itu kita harus di sucikan. Kesucian hanya kita dapat di dalam Yesus. Pengorbanan Kristus di kayu salib membawa kita kepada kesucian dan hal ini terjadi pada waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Kedua, bagian kita yang sudah di sucikan oleh Tuhan adalah mempersembahkan syukur kita kepada Tuhan bahwa hanya anugerah-Nya saja kita.

Kita persembahkan tubuh kita untuk dipakai oleh Tuhan sebagaimana Paulus
menulis dalam Roma 12:1, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Jika tuntutan Tuhan bagi kita adalah harus hidup kudus, maka sejauh mana kita meresponi pengudusan dari Tuhan?

 

Inspirasi: Kekudusan dalam hidup kita akan kita alami secara progeresif tiap-tiap saat, saat kita dekat dengan Tuhan dan taat melakukan perintah-Nya.

 

LPMI/ Jerry Tamburian

share

Recommended Posts