Allah Besertamu, Jangan Engkau Kuatir!

Allah Besertamu, Jangan Engkau Kuatir!

Lukas 12 : 22-31

12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu 7 , akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. 12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. 12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan p  oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi 8  burung-burung itu! 12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? 12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? 12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun q  tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! r  12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. 12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu s  tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. t  12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya 9 , u  maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. v

             Ketika kita masih berada di masa di mana kita masih mengikuti kegiatan sekolah minggu, ada salah satu lagu yang pasti tidak asing dan bertahan dari masa ke masa untuk ada dan dinyanyikan oleh anak-anak sekolah minggu, dengan liriknya “burung pipit yang kecil, dikasihi Tuhan, terlebih diriku, dikasihi Tuhan. Bunga bakung di padang, diberi keindahan, terlebih diriku, dikasihi Tuhan”. Lagu ini merupakan lagu yang sangat mudah dihafalkan liriknya, bahkan tidak ada anak-anak sekolah minggu yang tidak mengetahui lagu ini. Namun kemudahan dari lirik lagu ini tidak membuat esensi dari lagu ini menjadi sedemikian “remeh”nya. Dalam lagu ini digambarkan bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang istimewa, yang begitu dikasihi Tuhan, dibandingkan dengan burung pipit dan bunga bakung. Sedari kecil kita sudah diberikan sebuah pemahaman melalui lagu tersebut bahwa pemeliharaan Allah terhadap hidup kita sungguh luar biasa. Burung pipit yang, bunga bakung di padang, pun dipelihara oleh Allah, lantas apa alasan Allah untuk tidak memelihara kita, manusia cipataan-Nya yang begitu Allah kasihi? Kurang lebih itulah makna yang terkandung dalam lagu tersebut.

            Dalam Injil Lukas pun, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya mengenai hal kekuatiran. Pada saat itu Yesus memberikan sebuah gambaran mengenai pemeliharaan Allah, di mana tidak ada hal yang perlu dikuatirkan dalam kehidupan ketika mereka percaya bahwa Allah-lah yang akan memelihara mereka. Di perikop sebelumnya mengenai perumpamaan orang kaya yang bodoh, Yesus menggambarkan bahwa ada orang kaya yang sebegitu khawatir terhadap kehidupannya sehingga dia menimbun begitu banyak gandum dan barang-barangnya agar dia tidak lagi merasa kekurangan dan hidupnya menjadi lebih tenang. Sementara di perikop ini, Yesus kemudian memberikan pengertian mengenai pemeliharaan Allah. Apabila orang kaya yang bodoh itu sangat kuatir terhadap kehidupannya sehingga dia berusaha menimbun segala kekayaannya demi dirinya sendiri, maka Yesus memberikan pesan untuk jangan seperti orang kaya yang bodoh yang kuatir akan kehidupannya. Kekuatiran menjadi salah satu hal yang tidak perlu terjadi apabila murid-murid melihat bagaimana burung gagak dan bunga bakung yang notabene adalah makhluk liar saja dipelihara oleh Allah, kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah, serupa dengan-Nya, diberikan akal budi dan sebagainya juga pasti lebih dipelihara oleh Allah.

            Seringkali kita merasa ketakutan apabila kita menemui suatu permasalahan yang menyangkut akan kehidupan kita di waktu selanjutnya. Seringkali juga kita terlalu larut dalam perkara kita dan sangat mengandalkan diri kita untuk menyelesaikan perkara yang kita alami. Dalam ketakutan itulah, kita justru melupakan, siapa sih yang sebenarnya memelihara kehidupan kita ini. Mari kita belajar dari lagu sekolah minggu yang mengumandangkan pemeliharaan Allah dan memperlihatkan keistimewaan kita sebagai manusia ciptaan Allah melalui burung pipit dan bunga bakung, yang mereka adalah makhluk liar pun dipelihara Allah, bagaimana mungkin kita yang diciptakan lebih istimewa daripada burung pipit, burung gagak, ataupun bunga bakung, justru tidak dipelihara oleh Allah? Kita tetap berusaha, akan tetapi kita pun tetap harus meyakini bahwa Allah adalah Allah yang memelihara kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi akan hari esok, kita juga tidak tahu bagaimana Allah akan berencana dalam kehidupan kita, namun yakinilah bahwa Allah akan tetap setia bersama kita sampai kapanpun dan hadir untuk memelihara kehidupan kita, melebihi makhluk lain yang ada di muka bumi. Jangan takut, jangan kuatir, dan milikilah keyakinan bahwa Allah turut serta bekerja dalam memelihara kehidupan kita di muka bumi ini. Tuhan beserta dengan kita dari hari ini, besok, dan sampai selama-lamanya. Amin.

 

(BCP/Hizkia Haryo Pidekso)

share

Recommended Posts