Allah Mahahadir-Omni Present

Allah Mahahadir-Omni Present

Bacaan : Mazmur 139: 7-12

Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, kemana aku dapat lari dari hadapan- Mu? Mazmur 139:7

Beberapa waktu yang lalu saya menonton video via youtube. Dalam video itu ada seorang datang menyerahkan diri kepada Polisi dan mengaku bahwa empat tahun yang yang lalu ia telah mencuri sebuah motor. Kemudian Polisi bertanya kenapa ia mau meyerahkan diri. Orang itu menjawab bahwa, ia tidak tahan, ia tidak kuat. Ia mau mencari ketenangannya lewat dipenjarakan.

Tidak ada tempat yang aman untuk kita lari dan bersembunyi. Mungkin orang lain tidak tahu, tetapi hati nurani kita selalu berbicara apa yang sudah kita lakukan. Dalam Mazmur 139:7-12, lebih dalam lagi Daud menulis tentang Kemahadiran Tuhan. Daud menulis dalam ayat 7, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu , ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Allah Mahahadir. Kita tidak bisa mengatakan bahwa kalau Allah hadir di tempat saya maka di tempat teman saya, Allah tidak hadir. Atau kalau Ia hadir di Indonesia saat ini maka disaat yang sama Ia tidak hadir di Amerika. Tidak, Allah Mahahadir, Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia hadir di tempat saya dan disaat yang sama Dia hadir di tempat teman saya. Karena Allah adalah Roh. Daud lebih kontras lagi menggambarkan kehadiran Allah, melalui tempat-tempat yang tidak mungkin dijangkau oleh manusia, seperti di langit, di dunia orang mati dan di ujung laut. Sebagaimana ia menulis dalam ayat 9-10 dari Mamur 139, “Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.” Daud juga menulis bahwa kehadiran Allah selalu membawa terang, karena kegelapan tidak dapat menguasai-Nya, “Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.” (ay 11-12). Dalam 1 Yohanes 1:5, Yohanes menulis bahwa, “…Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” Dan Yesus sendiri mengatakan, “…Akulah terang dunia ; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. “

Dengan merenungkan bahwa Allah Mahahadir, tentunya sebagai orang percaya, kita semakin percaya diri di dalam Tuhan untuk menjalani hidup ini. Karena kita percaya bahwa Tuhan hadir dalam perjalanan hidup kita. Ia hadir ketika kita merasa aman, tetapi Ia hadir juga ketika kita merasa tidak aman oleh karena situasi yang ada sekitar kita yang tidak menentu. Ia hadir ketika kita ada dalam rumah, Ia hadir ketika kita ada dalam tugas pekerjaan dan pelayanan, Ia hadir ketika kita dalam perjalanan. Ia hadir ketika kita ada dalam pergumulan berat, “ Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku”. (Maz. 23:4). Dalam semua aktifitas kita Dia hadir. Karena Allah Mahahadir.

(LPPMI/Jerry Tamburian)

share

Recommended Posts