Anak Tuhan Kok..

Anak Tuhan Kok..

Bacaan: Kolose 4:1-6

4:1 Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur o  terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. 4:2 Bertekunlah dalam doa p  dan dalam pada itu berjaga-jagalah 1  sambil mengucap syukur. 4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu 2  q  untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia r  Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. s  4:4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya. 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat t  terhadap orang-orang luar, u  pergunakanlah waktu yang ada. v  4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih 3 , w  jangan hambar, x  sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. y 

Ada beberapa komunitas group WA umum, yang memiliki kesamaan fenomena yang menyedihkan. Ada sebuah grup dimana anak-anak Tuhan ada yang terkenal karena selalu mengeluh dan pesimis. Di grup satunya seorang anak Tuhan terkenal suka “ngutang,” memelas bergantung pada bantuan teman-teman, dan grup yang lainnya seorang anak Tuhan terkenal tidak pernah mengapresiasi orang lain, tidak mau mengalah /ingin selalu nomor satu dan dipuji.

Konteks ayat ini “…Hendaklah kata-katamu… jangan hambar” adalah umat berhadapan dengan kelompok belum percaya. Hambar dalam kata aslinya juga berarti tanpa rasa garam. Ini berhubungan dengan mandat orang percaya menjadi garam dunia. Untuk memberi rasa ketika berada dalam dunia. Ayat ini berbicara sikap dan tutur kata anak Tuhan yang seharusnya agar bisa menjadi jembatan komunikasi yang wajar dan nyaman bagi orang yang belum percaya sehingga bisa menceritakanKabar Baik kepadanya dalam suasana persahabatan. Dalam bahasa Jawa sikap demikian diistilahkan “ajur-ajer dadi panjer” dimana anak-anak Tuhan bisa hidup menyatu dengan sesama secara wajar dan akrab (menyatu) namun sekaligus menjadi patokan atau tolok ukur. Disinilah anak Tuhan akan efektif menjalankan mandat pembangunan dan mandat pembaruan (pemberitaan Kabar Baik) secara efektif dan efisien. Warga bangsa yang nasionalis egaliter, dan sekaligus warga kerajaan Sorga yang bertanggung jawab.

Memang secara kondisional hal ini tidak selalu terjadi ideal, sebab persekusi dan intimidasi adalah juga bagian wajar dari natur “domba di tengah serigala” bagi anak- anak Tuhan. Mari terus memupuk dedikasi, prestasi dan komunikasi yang makin baik demi kemuliaan Bapa. (WDj).

Inspirasi: Sedikit kata yang santun dan positif lebih berdampak dari sejuta kata yang arogan dan negatif.

(LPMI/Wahyu Djatikusumo)

share

Recommended Posts