Apa yang Anda Harapkan

Apa yang Anda Harapkan

Bacaan: KOLOSE 1 : 3-14

“Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” (Kol. 1:10).

Adalah normal jika setiap akhir tahun seseorang membuat resolusi, karena dia merasa masih banyak kegagalan, masih banyak sasaran yang belum tercapai, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Setiap orang berharap supaya bisa hidup layak, baik secara ekonomi, status sosial, pendidikan atau pekerjaan. Tetapi yang menjadi pertanyaan bagi seorang Kristen, apakah ia punya kerinduan untuk hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan? Berapa banyak yang rindu agar hidupnya berbuah dan menjadi berkat bagi banyak orang? Rasanya makin banyak orang Kristen masa kini yang tidak lagi berharap seperti itu.

Tetapi orang Kristen di Kolose 2000 lebih tahun yang lalu itu, mungkin sangat responsif terhadap harapan Paulus. Itu dibuktikan oleh pujian syukur Paulus tentang iman pengharapan dan kasih mereka yang progresif (1:4-5). Kondisi dan posisi kekristenan mereka yang seperti itu, memungkinkan Paulus menyampaikan harapan imaniah itu. Harapannya agar mereka menjadi jemaat yang layak (worthy) dan berkenan (pleasing) kepada Allah dalam segala hal, mengerti kehendak Allah, sehingga mereka bisa berbuah. Apakah ini mungkin? Sebagai perbandingan, seseorang akan sangat bersikap sopan dan penuh hormat pada seorang pemimpin atau tokoh penting, itu kepada manusia, apalagi kepada Tuhan. Bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya dan berjalan dengan iman, tentu dapat mewujudkannya, jika mereka berserah pada pimpinan Roh Kudus sendiri (Gal.5:16; Efesus 5:18).

Dalam menjalani tahun yang masih dianugerahkan Tuhan, selayaknyalah seorang Kristen berharap dapat menjadi berkat bagi siapapun. Dia tidak hanya mengucapkan resolusi tetapi dia terus berjuang mendapatkan solusi yang terbaik atas setiap masalah dan pergumulannya. Orang yang dikatakan layak tentu saja bukan berarti sempurna tetapi memiliki hati yang makin diperbaharui dari sehari ke sehari (2 Kor. 4:16).Sebagai orang berdosa tak seorangpun yang layak di hadapan Allah. Namun oleh pertolongan Roh Kudus kita diberi kemampuan rohani untuk hidup berkenan kepada-Nya. Penyerahan diri Paulus menjadi contoh yang sangat menghibur dan menyemangati kita untuk hidup memuliakan Tuhan di tahun anugerah ini.

Inspirasi: Orang Kristen yang menyambut tahun baru dengan sukacita iman, adalah orang yang tidak ragu terhadap janji Tuhan yang memberi harapan yang pasti.

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts